Menteri Kesehatan Budi Gunadi: Indonesia Butuh 400 Juta Dosis dari 4 Perusahaan Penyedia Vaksin

30 Desember 2020, 10:17 WIB
Menkes Budi Gunadi /Youtuube/

 

SEPUTARTANGSEL.COM- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (BGS) mendapat amanat dari Jokowi untuk percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Pemberian vaksinasi ini sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19 di Indonesia.

Pada keterangan yang dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Kepresidenan, 29 Desember 2020, Budi Gunadi menjelaskan untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia, akan ada beberapa perusahaan penyedia vaksin diantaranya Sinovac, Novavax, AstraZeneca, Pfizer, dan COVAX/GAVI.

"Sinovac merupakan vaksin dari Tiongkok, Novavax dan Pfizer dari Amerika Serikat, AstraZeneca dari Inggris, dan Covax/GAVI yang diinisiasi oleh aliansi vaksin Gavi serta didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI)," terang Menteri Kesehatan Budi Gunadi.

Baca Juga: Polisi Bekuk Perampok Motor Sadis, Bunuh Korbannya Pakai Celurit

Baca Juga: Bantuan Tunai Kemendikbud Rp1 Juta untuk Pelajar dan Mahasiswa: Tak Usah Daftar, Begini Cara Ceknya

Lebih lanjut Budi menjelaskan kebutuhan vaksin di Indonesia mencapai 400 juta dosis.

"Jumlah ini pun akan bertambah karena untuk mencapai kekebalan kelompok, dibutuhkan kurang lebih sebanyak 468,8 juta dosis vaksin yang diperuntukkan bagi 181,5 juta jiwa," papar Budi Gunadi.

Untuk memenuhi kebutuhan sebanyak itu, Budi Gunadi merinci, 100 juta dosis vaksin berasal dari Sinovac, 100 juta dosis dari Novavax, 100 juta dosis vaksin dari AstraZeneca, dan 100 juta dari Pfizer.

Baca Juga: Pemerintah Tutup Semua Pintu Masuk untuk WNA, Garuda Indonesia Terapkan Kebijakan Fleksibilitas

Baca Juga: Ini Alasan Gisel Merekam Hubungan Intim, Kena Pasal UU Pornografi

''Diharapkan vaksin-vaksin ini bisa datang secara bertahap ke Indonesia dan kita bisa segera melakukan penyuntikan bagi seluruh rakyat Indonesia yang 181 juta orang,'' imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, tenaga medis akan menjadi prioritas penerima vaksin ini. ***

 

Editor: Tining Syamsuriah

Tags

Terkini

Terpopuler