Banjir di Aceh Utara, Lumpuhkan Jalan Lintas Nasional

7 Desember 2020, 06:45 WIB
Truk besar mencoba melintasi arus banjir di kawasan Lhoksukon Kabupaten Aceh Utara pada Minggu, 6 Desember 2020. /Foto: Antara / Zubir/

SEPUTARTANGSEL.COM - Banjir mengakibatkan jalan lintas Medan - Banda Aceh di Kabupaten Aceh Utara terendam. Tepatnya di Kecamatan Lhoksukon.

Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa atau 30-50 centimeter di atas ruas jalan. Hal ini mengakibatkan hanya kendaraan berbadan besar dan tinggi yang bisa melintasinya.

Warga di Kecamatan Lhoksukon Aceh Utara, Syamsyuddin, mengatakan, "Kalau mobil pribadi dan truk kecil tidak bisa lewat. Kecuali kendaraan besar dan tinggi, baru bisa melewatinya.”

Baca Juga: Prabowo Subianto Ke Edhy Prabowo: 25 Tahun Lalu Diangkat dari Selokan, Ini Balasannya ke Saya?

Baca Juga: Banjir di Aceh Timur Hanyutkan Satu Rumah Warga, 14.566 Terendam

Sejumlah mobil truk besar berupaya melintasi banjir di pusat ibukota Aceh Utara itu.

Sementara mobil pribadi dan mobil angkutan umum lainnya terpaksa menunggu. Bahkan sebagian lainnya memilih putar balik.

Dikutip Seputartangsel.com dari laporan Antara pada Minggu, 6 Desember 2020, air yang melintasi badan jalan nasional dari arah Selatan ke Utara Kota Lhoksukon tersebut mengalir begitu deras. Pengendara harus berhati-hati untuk menyeberanginya.

Baca Juga: Belum Dapat Bantuan? Berikut Daftar Bantuan Pemerintah yang Akan Cair Bulan Ini

Baca Juga: Banjir Merendam 68,5 Persen Wilayah Kota Tebing Tinggi Sumut

Petugas kepolisian juga bersiaga di lokasi untuk mengatur arus lalu lintas dan mencegah kemacetan parah di lokasi bencana.

Di pinggir badan jalan, di Desa Meunye, Kecamatan Lhoksukon, sejumlah korban yang mengungsi sedang memasak di dapur umum yang dibangun secara darurat.

"Di rumah orangtua saya di Kampung Baru, Lhoksukon ketinggian air di halaman rumah mencapai dua meter lebih. Kalau di dalam rumah sekitar satu meter. Kantor Polsek Lhoksukon juga tenggelam, hanya nampak atapnya saja," kata warga Lhoksukon yang bernama Zulkifli.

Baca Juga: Seorang Staff Produksi Dinyatakan Positif Covid-19, Bagaimana Nasib Park So Dam?

Baca Juga: Dampak Fenomena La Nina, Banjir dan Longsor di Ciamis Akibatkan 53 Rumah Warga Rusak

Muhktaruddin warga Meunasah Tring, Lhoksukon menyatakan warga sudah mengungsi sejak Sabtu malam pukul 21.00 WIB.

"Mereka mengungsi ke pelbagai tempat yang lebih tinggi, seperti meunasah, balai pengajian dan rumah penduduk yang datarannya agak tinggi," ujar Muhktaruddin, yang juga Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Aceh Utara.

Dia menambahkan bahwa di kawasan tersebut listrik juga padam sejak Sabtu malam. Jaringan internet juga sulit diakses.

Baca Juga: Ditutup Besok, Telkomsel Beri Hadiah Rp5 Juta Kepada Pemilik Nomor Ini, Berikut Cara dan Syaratnya

Baca Juga: Antisipasi Evakuasi Saat Banjir, Gulkamat DKI Jakarta Siagakan 280 Unit Perahu Karet

Banjir juga melintasi ruas badan jalan nasional di kawasan Kecamatan Samudera dan sejumlah lokasi lainnya di Aceh Utara.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Aceh Utara Amir Hamzah menyebutkan bahwa banjir akibat curah hujan tinggi dan meluapnya sejumlah sungai ini sudah berdampak terhadap 22 kecamatan.

Ketinggian air antara 50 sentimeter hingga 1,5 meter. Bahkan di tempat tertentu ketinggian airnya mencapai dua meter.

Baca Juga: Perhutani Bantah Kerusakan Hutan Jadi Penyebab Banjir di Garut

Baca Juga: Banjir Garut 12 Oktober 2020, Bukti Kerusakan Alam Semakin Masif

"Data sementara, sebanyak 8 ribu jiwa mengungsi. Tetapi datanya masih terus masuk dan sedang kita rekap," kata Amir Hamzah.

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler