Status Tanggap Darurat Diperpanjang Lagi untuk Ketiga Kalinya, Berikut Kondisi Gunung Merapi Terkini

29 November 2020, 06:50 WIB
Penampakan vVisual Gunung Merapi Minggu 22 November 2020 pukul 06:18:07 WIB. /Foto: Twitter @frekom_diy/


SEPUTARTANGSEL.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten telah memperpanjang status tanggap darurat Gunung Merapi hingga 15 Desember 2020.

Perpanjangan status tanggap darurat ini merupakan ketigakalinya sejak ditetapkan pada 5 November 2020 lalu.

Langkah ini, dilakukan untuk mengantisipasi letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi kapan saja.

Baca Juga: Cara Dapat Uang Rp40 Juta Gratis dari Kartu Prakerja, Syaratnya Mudah

Baca Juga: Habib Rizieq Tiba-tiba Kirim Surat Ke Wali Kota Bogor Bima Arya, Ada Apa?

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membeberkan potensi letusan Gunung Merapi dan aktivitas Gunung Merapi saat ini.

Dari hasil pemantauan yang dilakukan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi menimbulkan longsoran baru material dari puncak gunung.

Longsoran itu mengarah ke lereng yang secara dominan menuju ke barat dan barat daya. Sedangkan dilihat dari morfologinya material longsoran tersebut mengarah ke hulu Kali Senowo, Kali Putih dan Kali Lamat.

Baca Juga: Tutup 2 Hari Lagi, Ini Syarat dan Cara Cek Penerima BLT Produktif Untuk UMKM Rp2,4 Juta

Baca Juga: Pejabat Negara dan Menteri Kunjungi Menantu Jokowi, Andi Arief Minta KPK ke Medan

Sementara wilayah barat daya, ada beberapa material yang berada di lereng mengarah masuk ke hulu Kali Boyong dan Kali Krasak.

Sedangkan untuk sisi tenggara di hulu Kali Gendol terlihat ada longsoran material baru. Perkiraan sementara longsoran tersebut berasal dari bukaan kawah di dinding sebelah barat.

Hasil pemantauan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat tersebut dalam tahap kajian lebih lanjut oleh BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi).

Baca Juga: 5 Drama Korea Tentang Persahabatan yang Wajib Kamu dan Sahabatmu Tonton

Baca Juga: Sedih, Bayi Ini Meninggal Dalam Pelukan Ibunya yang Sedang Mengemis

Hingga saat ini, BPBD Kabupaten Klaten mencatat lebih dari 300 warga mengungsi ke dua titik pengungsian. Warga yang mengungsi berasal dari desa-desa yang direkomendasikan oleh BPPTKG untuk dievakuasi sementara waktu.

“Sebanyak 392 warga dari Desa Tegal Mulyo, Sidorejo dan Balerante, khususnya diprioritaskan kelompok rentan, mengungsi ke tempat yang telah dipersiapkan pemerintah kabupaten,”

“Ketiga desa tersebut berada di wilayah Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB Dr Raditya Jati dalam rilisnya pada, Sabtu 28 November 2020.

Baca Juga: CATAHU 2020 Komnas Perempuan: 2018-2019 Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat 800 Persen

Baca Juga: PGRI Dukung Sekolah Tatap Muka Awal Tahun 2021

Rincian total warga yang mengungsi per Jumat, 27 November 2020, pukul 23.00 WIB, sebagai berikut dewasa 219 jiwa, anak-anak 63 jiwa, lansia 56 jiwa, balita 34 jiwa, disabilitas 9, ibu menyusui 7 dan ibu hamil 4.

“Sementara itu, total warga yang tersebar di 15 titik pengungsian berjumlah 2.318 jiwa. Mereka tersebar di empat kabupaten yang berpotensi terdampak, antara lain Boyolali, 905 jiwa, Magelang 785, Klaten 392 dan Sleman 236,” tuturnya.

BPPTKG merekomendasikan agar seluruh aktivitas penduduk di KRB III Gunung Merapi dihentikan demi menjaga keamanan dan keselamatan bersama.

Artikel ini telah tayang di Portaljemberdotcom dengan judul: Pemkab Klaten Perpanjang Status Tanggap Darurat Gunung Merapi, Antisipasi Letusan Sewaktu-Waktu

Baca Juga: Ilmuwan Nuklir Dibunuh, Presiden Iran Ancam Balas Dendam ke Israel

Sejumlah aktivitas lain seperti wisata dan pendakian juga diberhentikan untuk sementara waktu sampai kondisi Gunung Merapi aman dari potensi erupsi.***(Portal Jember/Bagus Satria Perdana P)

Editor: Muhammad Hafid

Tags

Terkini

Terpopuler