Network
SEPUTARTANGSEL.COM - Di masa pandemi virus corona (Covid-19), masyarakat perlu memahami pangan aman, mulai dari cara penyajian hingga distribusi yang layak untuk di konsumsi.
Demikian diungkapkan Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Sedang dan Rendah Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Emma Setyawati, dalam diskusi bertajuk “Food Safety di Masa Adaptasi Pandemi Jadi Kunci Penanganan Covid-19” di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu 3 Juni 2020.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Presiden dan Menkominfo Divonis Bersalah Hingga Positif Covid-19 Tangsel Melonjak
Menurut Emma, pangan aman itu harus terbebas dari tiga cemaran, yakni biologi, kimia dan fisik.
“Virus itu sebetulnya cemaran biologi,” kata Emma.
Baca Juga: Presiden Joko Widodo dan Memkominfo Terbukti Bersalah Dalam Kasus Pemblokiran Internet Papua
Emma menambahkan, pangan aman atau Food Safety harus melewati beberapa proses agar pangan menjadi aman dan layak dikonsumsi masyarakat.
Untuk itu, lanjut Emma, BPOM mengeluarkan buku panduan tentang produksi pangan aman agar dapat dikonsumsi sesuai prosedur keamanan pangan di tengah pandemi Covid-19.
Buku tersebut diterbitkan secara digital atau ebook yang dapat di akses melalui situs resmi pom.go.id dan dapat diunduh secara gratis.
Baca Juga: Update Corona Tangsel 3 Juni 2020: Melonjak, Tambah 9 Pasien Positif
Emma juga mengatakan, e-book tersebut sebenarnya merupakan pedoman yang sebelumnya sudah ada.
Namun dalam hal ini telah dimodifikasi dengan menambahkan aturan protokol kesehatan Covid-19.
Di antara tentang pengemasan makanan harus memiliki 3 lapis kemasan mulai dari primer, sekunder, dan tersier.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 3 Juni 2020: 28.233 Positif 8.406 Sembuh 1.698 Meninggal
Tujuannya untuk tidak bersentuhan secara langsung dari tangan produsen sampai distributor, menjaganya agar tetap higienis.
"Distribusi aman sampai dengan ke tangan konsumen,” kata Emma.
BPOM, tandas Emma, juga memastikan bahwa makanan tersebut layak dan aman dengan standar gizi yang tinggi untuk kebaikan tubuh kita.
(*)
