5 Tradisi Unik Tahun Baru Islam 1 Muharram Hanya Ada di Indonesia

- 9 Agustus 2021, 07:08 WIB
Tahun baru HIjriah 1 Muharram 1443 jatuh pada tanggal 10 Agustus 2021/ Ilustrasi: Pixabay/ Mohamed Hassan/
Tahun baru HIjriah 1 Muharram 1443 jatuh pada tanggal 10 Agustus 2021/ Ilustrasi: Pixabay/ Mohamed Hassan/ /Foto: Ilustrasi/Pixabay/ Mohamed Hassan//

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Tahun baru Hijriyah atau Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1443 H akan jatuh pada hari Selasa 10 Agustus 2021.

Sebagai bangsa yang mayoritas penduduknya beragama Islam, beberapa wilayah Indonesia mempunyai tradisi unik menyambut tahun baru hijriah. Tradisi yang hanya ada di Indonesia.

Berikut 5 tradisi unik Tahun Baru Hijriah yang disebut juga Tahun Baru Islam, 1 Muharram yang hanya ada di Indonesia, dirangkum SeputarTangsel.Com dari berbagai sumber.

Baca Juga: Sejarah Nama-Nama Bulan Pada Kalender Hijriah, dari Muharram hingga Dzulhijjah

1. Mubeng Beteng

Mubeng Beteng di DIY Yogyakarta/ Foto: Instagram/ @ugmtoday/
Mubeng Beteng di DIY Yogyakarta/ Foto: Instagram/ @ugmtoday/

Tanggal 1 Muharram dalam tradisi Jawa disebut 1 Suro. Malamnya, masyarakat Jawa umumnya mempunyai tradisi masing-masing dalam merayakannya.

Di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta ada tradisi keraton yang disebut sebagai Mubeng Beteng. Pada malam 1 Suro, seluruh abdi dalem Punokawan, Keprajan, dan Prajurit mengeliling keratin. Mereka berpakaian lengkap tanpa keris dan alas kaki.

Selama berkeliling seluruh abdi dalem tidak boleh berbicara satu sama lain. Mereka hanya diperkenankan untuk berdoa dengan suara pelan, baik untuk diri sendiri,keluarga, hingga bansa.

Baca Juga: Qurban Pertama di Masa Rasulullah Muhammad SAW, Ini Sejarah Idul Adha

2. Kirab Kebo

Kirab Kebo di Keraton Solo/ Foto: Instagram/@keraton_solo/
Kirab Kebo di Keraton Solo/ Foto: Instagram/@keraton_solo/

Kirab Kebo atau Kebo Bule merupakan tradisi masyarakat Solo dalam menyambut tahun baru Islam.

Sesuai dengan namanya, masyarakat menggiring kerbau bule (putih) yang diyakini merupakan hewan kesayangan Paku Buwono II.

Yang unik, saat kerbau digiring berkeliling, masyarakat berlomba menyentuh kotorannya, Mereka meyakini, bila berhasil melakukannya akan mendapat berkah.

Baca Juga: Karena Masa Pandemi, Keraton Kanoman Cirebon Gelar Tradisi Halal Bihalal Terbatas

3. Ngadulag

Ngadulag Sukabumi/ Foto: Instagram/@uzein_cod89/
Ngadulag Sukabumi/ Foto: Instagram/@uzein_cod89/

Ngadulag merupakan acara menyambut tahun baru Hijriah yang dilakukan oleh masyarakat Sukabumi.

Ngadulag artinya memukul bedug. Masyarakat berkeliling kampung dengan memukul bedug untuk menyambut Muharram. Lainnya ada yang membuatnya dalam bentuk lomba pukul bedug.

4. Tabot

Upacara Tabot, Bengkulu/ Foto: Instagram/@asiidhams/
Upacara Tabot, Bengkulu/ Foto: Instagram/@asiidhams/

Upacara Tabot diperingati di Bengkulu. Pada awalnya, ini merupakan tradisi mengenang meninggalnya cucu Nabi Muhammad Saw dalam satu peperangan.

Kini, upacara Tabot digelar oleh pemerintah Bengkulu dengan mengarak lambing kota, ditambah berbagai lomba, seperti kreasi anak dan pukul gendang.

Baca Juga: Apa Kabar Tradisi Membunyikan Meriam Karbit Saat Idul Fitri?

5. Bubur Suro

Bubur Suro tradisi di Jawa Barat dan beberapa daerah lain/ FotoZ: Instagram/@kulinerpekalongan/
Bubur Suro tradisi di Jawa Barat dan beberapa daerah lain/ FotoZ: Instagram/@kulinerpekalongan/

Sedikit berbeda, tradisi bubur Suro yang adakan masyarakat Jawa Barat ini dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram. Di Gresik, bubur suro yang menyajikan dua bubur (merah dan putih) dalam kondisi terpisah dilaksakanan setiap 1 Muharram.

Biasanya, tiap rumah dan daerah menyajikan bubur dengan lauk yang berbeda. Ada yang ditambah kuah opor ayam dan sambal goreng labu siam. Ada pula yang menaburi bubur dengan 7 jenis kacang, butir jeruk atau delima, ketimun, dan lembaran daun bawang.

Bubur nantinya akan dibagikan kepada tetangga dan kerabat. ***

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x