Intelijen AS Menyebutkan Peneliti Laboratorium Wuhan Berobat Sebelum Pandemi Covid-19

- 25 Mei 2021, 14:38 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /Sumber: Pixabay / thedigitalartist-202249/

SEPUTARTANGSEL.COM – Tiga peneliti dari Institut Virologi Wuhan (WIV) China mencari perawatan di rumah sakit pada November 2019.

Kejadian ini sebulan sebelum China melaporkan kasus pertama Covid-19.

Informasi itu berdasarkan laporan Wall Street Journal (WSJ) pada Minggu, 23 Mei 2021, dengan mengutip sumber intelijen Amerika Serikat.

Baca Juga: Laporan Intelijen Amerika Serikat (AS) Ungkap Korea Utara Berpotensi Melanjutkan Uji Coba Nuklir Tahun Ini

WSJ menyebutkan laporan yang sebelumnya dirahasiakan tersebut memberikan rincian baru tentang jumlah peneliti yang terkena dampak, waktu penyakit mereka, dan kunjungan ke rumah sakit.

Hal ini dapat menambah bobot dalam seruan untuk penyelidikan yang lebih luas apakah Covid-19 kemungkinan bocor dari laboratorium.

Pejabat saat ini dan mantan yang mengetahui intelijen mengungkapkan berbagai pandangan tentang kekuatan bukti pendukung laporan.

Baca Juga: Karir Politik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di PDI Perjuangan di Ujung Tanduk

Seorang yang tidak disebutkan namanya mengatakan itu membutuhkan penyelidikan lebih lanjut dan pembuktian tambahan.

Kasus pertama dari apa yang pada akhirnya akan dikenal sebagai Covid-19 dilaporkan pada akhir Desember 2019 di Kota Wuhan di China tengah. Kota di mana lokasi laboratorium canggih yang berspesialisasi dalam penelitian virus corona.

Ilmuwan dan pejabat China membantah hipotesis kebocoran laboratorium. Mereka mengatakan SARS-CoV-2 mungkin telah beredar di wilayah lain sebelum menyebar di Wuhan.

Baca Juga: Sosiolog: Media Sosial Berpotensi Pengaruhi Sikap Soal Vaksin Covid-19

Bahkan mungkin telah memasuki China dari negara lain melalui pengiriman makanan beku impor atau perdagangan satwa liar.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pada Senin, 24 Mei 2021, bahwa sama sekali tidak benar bahwa tiga anggota staf di WIV jatuh sakit.

"Amerika Serikat terus meningkatkan teori kebocoran laboratorium," katanya. "Apakah itu peduli dengan keterlacakan atau hanya mencoba mengalihkan perhatian?"

Baca Juga: Tanggapan Ganjar Pranowo Soal Polemik dengan PDI Perjuangan

Laporan WSJ itu muncul pada malam pertemuan badan pembuat keputusan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diperkirakan akan membahas tahap penyelidikan selanjutnya tentang asal usul Covid-19.

Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic menanggapi laporan tersebut. Dia mengatakan melalui surat elektronik bahwa tim teknis organisasi sekarang sedang memutuskan langkah selanjutnya.

Dia mengatakan penelitian lebih lanjut diperlukan tentang peran pasar hewan serta hipotesis kebocoran laboratorium.

Baca Juga: Disayangkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Kader PDIP Tidak Diundang Pengarahan

Seorang Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS tidak mengomentari laporan itu.

Dia mengatakan bahwa pemerintahan Biden memiliki pertanyaan serius tentang hari-hari awal pandemi Covid-19, termasuk asal-usulnya di Republik Rakyat China.

Pemerintah AS dengan WHO dan negara-negara anggota lainnya untuk mendukung evaluasi berbasis ahli tentang asal usul pandemi yang bebas dari campur tangan atau politisasi.

Baca Juga: Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah: Jumlah Pengangguran Terbuka Menurun

"Kami tidak akan membuat pernyataan yang membuat penghakiman awal atas kajian WHO yang sedang berlangsung atas sumber SARS-CoV-2. Tetapi kami jelas menyampaikan bahwa teori yang masuk akal dan secara teknis dapat dipercaya harus dievaluasi secara menyeluruh oleh para ahli internasional," katanya.

Sebuah penelitian bersama tentang asal usul Covid-19 oleh WHO dan China yang diterbitkan pada akhir Maret mengatakan virus itu sangat tidak mungkin bocor dari laboratorium.

Tetapi China dituduh gagal mengungkapkan data mentah tentang kasus awal Covid-19 kepada tim WHO. Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Barat lainnya meminta Beijing untuk memberikan akses penuh kepada para ahli independen.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo Tetap Akan Berlangsung Sesuai Jadwal

Lembar fakta Departemen Luar Negeri yang dirilis menjelang akhir pemerintahan Trump menyebutkan,"Pemerintah AS memiliki alasan untuk percaya bahwa beberapa peneliti di WIV jatuh sakit pada musim gugur 2019, sebelum kasus wabah pertama yang diidentifikasi, dengan gejala yang konsisten dengan baik Covid-19 dan penyakit musiman yang umum."

Laporan itu tidak menyebutkan jumlah peneliti. ***

Sumber: Reuters

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

x