Amerika Serikat Menghentikan Sementara Distribusi Vaksin Johnson & Johnson

- 16 April 2021, 16:14 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19
Ilustrasi Vaksin Covid-19 /Foto: Reuters / Dado Ruvic/

Baca Juga: Kerap Dijadikan Lokasi Tawuran, Warga Minta JPO Kali Sentiong Dibongkar

Fauci yang juga Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dan kepala penasehat medis Gedung Putih menyatakan kekhawatirannya jika penundaan terlalu lama dan berkepanjangan.

“Kekhawatirannya adalah semakin lama Anda menariknya, semakin akan ada kekhawatiran tidak hanya tentang vaksin itu tetapi bahkan mungkin berdampak pada keragu-raguan vaksin secara umum,” ucap Fauci mengenai pemikirannya.

Setelah kembali ke jalur alias digunakan lagi, masih menurut Fauci, seluruh pembuat keputusan dan yang bekerja untuk menangani pandemi Covid-19 di AS harus menekankan vaksin yang mujarab.  Vaksin yang dapat digunakan dan menjadi sangat berharga di kancah global sehingga masyarakat meyakininya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Beri Izin Investasi

Baca Juga: Catat, Arab Saudi Beri Syarat Umrah dan Sholat di Dua Masjid Suci

Ketika ditanyakan kemungkinan terlalu dini AS dan negara Eropa melakukan penarikan dan penundaan sementara vaksin, Fauci menyebutkan iya. Menurut Fauci, seharusnya penundaan baru dilakukan setidaknya sampai diketahui bahwa peristiwa penggumpalan darah benar-benar terjadi pada tingkat populasi yang lebih tinggi.

Dikutip dari Reuters, Anthony Fauci menyarankan kepada negara-negara yang tidak memiliki pilihan vaksin untuk mempertimbangkan risiko vaksin versus Covid-19.

“Jika Anda memiliki vaksin alternatif, baiklah. Tetapi bila tidak, Anda mungkin perlu mengatakan bahwa Anda tahu, resikonya sangat-sangat kecil,” ujar Fauci menjelaskan. *** 

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah