Hari Obesitas Sedunia 4 Maret, Kenali Apa Itu Obesitas Dan Berikut Penjelasan Para Ahli

- 4 Maret 2021, 11:41 WIB
Hari Obesitas Sedunia 4 Maret
Hari Obesitas Sedunia 4 Maret /Foto: Instagram/ worldobesityfederation/


SEPUTARTANGSEL.COM - Hari ini 4 Maret merupakan peringatan Hari Obesitas Sedunia atau dikenal World Obesity Day, salah satu kasus penyakit yang dialami dunia selain dari kasus lain.

Tepat pada tanggal 4 Maret telah ditetapkan sebagai Hari Obesitas Sedunia saat sebelumnya diperingati pada tanggal 11 Oktober.

Untuk itu sejak tahun 2020, Hari Obesitas Sedunia diperingati pada tanggal 4 Maret setelah Federasi Obesitas Dunia memberikan solusi untuk krisis obesitas di dunia.

Baca Juga: Jalani Vaksinasi Covid-19, Legenda Sepak Bola Pele: Ini Hari yang Tak Terlupakan

Baca Juga: Tanggapi Isu Perselingkuhan Ayus dan Nissa Sabyan, Ririe Fairus: Allah Maha Melihat dan Mendengar

Hari Obesitas Sedunia juga termasuk kedalam Hari Kesehatan Dunia yang telah ditetapkan tanggalnya.

Tujuan dari peringatan Hari Obesitas Sedunia adalah untuk mendorong upaya masyarakat dunia agar mengurangi, mencegah hingga mengobati obesitas.

Saat ini risiko kematian obesitas lebih tinggi 23,1 persen sementara merokok 19,4 persen ini merupakan data terbaru yang diteliti.

Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire Terbaru Hari Ini 4 Maret 2021, Segera Klaim Banyak Hadiah Menarik

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini 4 Maret 2021, Lengkap mulai TransTV, Trans7, GTV, NET, ANTV, RCTI hingga SCTV

Penelitian yang dilakukan oleh BMC Public Health ungkap kematian akibat obesitas meningkat sejak 2014.

Seorang penulis dari Universitas Glasgow, Jill Pell mengatakan, obesitas dapat memicu penyakit lain.

"Peningkatan perkiraan kematian akibat obesitas dan kelebihan lemak tubuh kemungkinan besar disebabkan oleh kontribusi mereka terhadap kanker dan penyakit kardiovaskular," kata Jill Pell penulis koresponden dari University of Glasgow

Baca Juga: Sudah Tewas, Polisi Tetapkan 6 Laskar FPI Jadi Tersangka

Baca Juga: Polisi Temukan Video Penyerangan KKB di Papua pada 9 Handphone Ferry Elas, Danton Operasi Papua Merdeka (OPM)

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD mengatakan bahwa obesitas harus dipahami sebagai penyakit kronis yang kompleks, progresif, dan dapat kambuh.

"Menganggap bahwa obesitas adalah akibat kesalahan individu karena terlalu banyak asupan dan kurang berolahraga adalah kekeliruan yang umum terjadi," kata Prof. Suastika, dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Kamis 4 Maret 2021

Ia menambahkan, obesitas adalah berat badan berlebih yang diakibatkan oleh berbagai faktor genetik, psikologis, sosiokultural, ekonomi, dan lingkungan.

Baca Juga: Video Viral Pamer Mobil Mewah Suami Pakai Pelat TNI, Ternyata Palsu, Seorang Wanita Jadi Bahan Bullian

Baca Juga: Aktivitas Gunung Sinabung Kian Meningkat, Warga Diminta Lebih Waspada

Di Indonesia kasus obesitas menunjukan bahwa sebagian penyandang diabetes dan hipertensi rentang terhadap obesitas.

Sesuai dengan data pada tahun 2016 di Indonesia, sekitar 5 juta orang penyandang diabetes dan 11 juta dengan hipertensi tinggi mengalami kelebihan berat badan.

Prof. Nurpudji Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia, juga menambahkan dengan mengaitkan dengan kasus virus corona, bahwa obesitas juga bisa menjadi risiko terbesar pada pasien Covid-19.

Halaman:

Editor: Taufik Hidayat


Tags

Terkait

Terkini

x