Menjadi Penangkap Ular di Hong Kong, Seperti Apa Kisahnya?

- 4 Januari 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi satwa liar.
Ilustrasi satwa liar. /Sumber: Unsplash / Max Letek/

Baca Juga: PLN Gratiskan Biaya Listrik Mulai Januari 2021, Cek Syaratnya

Pada bulan yang sama, Ken Lee dipanggil ke sebuah bangunan tempat tinggal bertingkat tinggi di daerah pedesaan untuk menangkap ular hijau. Umumnya gigitan ular itu dapat menyebabkan pembengkakan yang parah.

Ular yang dia tangkap dikirim ke sebuah organisasi nirlaba lokal yang menaungi hewan liar yang diselamatkan. Setelah pemeriksaan kesehatan, sebagian besar makhluk tersebut kemudian dilepaskan kembali ke taman setempat.

“Saya berharap semua hewan liar ini bisa dikembalikan ke alam,” kata Ken Lee.

 Baca Juga: Kucing dan Anjing Juga Perlu Physical Distancing Agar Tak Tertular Covid-19

Baca Juga: Jokowi Gratiskan Biaya Pembuatan SIM untuk Kelompok Masyarakat Ini, Cek Daftarnya

Saat ini dia bekerja sebagai asisten peneliti di empat universitas di kota itu dan menjadi relawan di Yayasan Herpetologi Masyarakat Hong Kong, sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk studi reptil dan amfibi.

Meskipun Hong Kong memiliki area hijau luas yang berfungsi sebagai habitat ular yang berbeda tetapi petugas konservasi Kebun Kadoorie Liz Rose-Jeffreys berpendapat bahwa perkembangan perkotaan dapat mengancam kelangsungan hidup spesies ular.

“Saya pikir ini adalah salah satu bentuk saling menghormati, sungguh. Mereka adalah satwa tetangga kita, mereka sudah berada di sini lebih lama daripada kita, dan menurut saya kita memiliki kewajiban untuk menghormati alam,” katanya.

Baca Juga: Setelah Kucing dan Anjing, Kini Harimau pun Positif Covid-19

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x