Yakin Warganya Paham, Israel Tak Paksakan Vaksinasi

- 27 November 2020, 07:26 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Pixabay/Dimhou

SEPUTARTANGSEL.COM - Direktur Kementerian Kesehatan Israel Hezy Levy menyatakan vaksin Covid-19 tidak akan dipaksakan ke warga.

Kepala Pusat Medis Sheba dan Kepala Petugas Inovasi dokter Eyal Zimlichman dokter Eyal Zimlichman mengatakan kepada Parlemen Israel bahwa warga akan memiliki kesadaran sendiri.

Dikutip Seputartangsel.com dari Arutz Sheva, sebelumnya kemarin bersikeras kepada wartawan bahwa "kami tidak akan memaksa orang untuk divaksin. Undang-undang Israel tidak mengizinkannya.”

Baca Juga: Jadwal Acara TV di GTV Hari Ini, Jumat 27 November 2020, Tayang Juga Naruto Shippuden The Movie

Baca Juga: Edhy Prabowo Tersangka dan Mundur, Sekjen Minta Pegawai KKP Hargai Proses Hukum

Dokter Eyal Zimlichman di hadapan Komite Khusus Virus Corona Parlemen Israel yang diketuai Yifat Shasha-Biton membuat daftar langkah-langkah yang sedang direncanakan untuk mengarahkan penduduk untuk divaksinasi.

Dengan cara itu, warga bisa mendapatkan kembali kebebasan bergerak yang selama ini dibatasi.

Isu tentang bagaimana memotivasi kepatuhan vaksin telah meningkatkan minat. Komentator seperti Mike Cernovich menulis, "Pemerintah tidak akan memaksamu untuk mengambil vaksin. Amazon akan melakukannya. Maskapai akan. Bank akan. Kamu tidak akan bisa membeli, menjual, atau berdagang tanpa menerima vaksin."

Baca Juga: Habib Rizieq Dirawat di Rumah Sakit UMMI Bogor, Kata Bima Arya, Begini Kondisinya

Baca Juga: Kemensos Usul 41 Juta KK Dapat Bantuan Sosial Tunai 2021, Ini Syarat dan Daftar di Link Ini

Seolah menggarisbawahi kata-kata Mike Cernovich, dokter Eyal Zimlichman mengatakan kepada Komite Khusus Virus Corona Parlemen Israel, ”Hal lain yang tampaknya akan datang ke dalam hidup kita dimulai dalam jumlah kecil di bulan Januari sebentar lagi, dan itu adalah vaksin.”

"Jika kita membahas bagaimana menciptakan motivasi bagi warga Israel untuk vaksinasi, saya setuju. Anda tidak dapat memaksa penduduk, itu tidak akan berhasil. Kita bisa membahasnya sampai besok, itu tidak akan berhasil.”

Menurut Eyal Zimlichman, apa yang mungkin adalah menciptakan motivasi. Siapa pun yang divaksinasi secara otomatis akan menerima ‘status hijau'.

Baca Juga: Indonesia Sumbang 0,85 Persen Kasus Positif Covid-19 Dari Total Dunia

Baca Juga: BLT Subsidi Gaji Sudah Ditransfer Ke 11 Juta Karyawan, Cek Penerima Bantuan di Link Ini

"Oleh karena itu, kamu menerima vaksinasi, dan menerima ‘status hijau' untuk pergi dengan bebas di semua zona hijau. Mereka akan membuka acara budaya untukmu, mereka akan membuka pusat perbelanjaan, hotel, dan restoran untukmu," katanya.

Ditambahkan, jika seseorang memutuskan untuk tidak menerima vaksinasi, dan ia benar-benar ingin memasuki sebuah area, maka dia harus melakukan tes PCR.

"Karena itu saya yakin orang akan mengerti sendiri bahwa vaksin akan mengembalikan mereka ke kehidupan biasa dan mereka akan memvaksinasi diri mereka sendiri, tanpa kita mewajibkan mereka,” katanya.

Baca Juga: Jadwal Acara TV ANTV Hari Ini, Jumat 27 November 2020, Aku Ingin Dicintai Tayang 20:30

Baca Juga: Prabowo Belum Komentar, Arief Poyuono: Ayo Mas Bowo Berani Jadilah Dirimu, Jangan Diam Terus

Dengan asumsi, lanjutnya, kita sedang mendiskusikan periode yang berlarut-larut ketika sebagian dari penduduk akan divaksinasi dan sebagian lagi tidak.

"Untuk setahun bahkan, kita melihat daerah-daerah itu bertambah luas, dan orang-orang yang divaksinasi menerima izin untuk memasuki daerah-daerah hijau di kota-kota dari selatan ke utara negara," katanya.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x