Profesor Zubairi Djoerban Kenalkan Penyakit Kanker Lambung, Waspada Penyuka Makanan yang Diasinkan

13 November 2021, 09:58 WIB
Profesor Zubairi Djoerban mengenalkan penyakit kanker lambung dan faktor-faktor penyebabnya. /Foto: Instagram @profesorzubairi /

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengenalkan penyakit kanker lambung.

Yang mengejutkan, ada beberapa penyebab penyakit kanker lambung yang akrab dengan keseharian kita.

Profesor Zubairi menyebut beberapa hal di antaranya, yakni infeksi bakteri Helicobacter Pylori, usia lanjut, merokok, dan minum alkohol.

Baca Juga: Cek Kosmetik dan Pasta Gigi Anda, Ini Bahayanya Jika Ada Endokrin Disruptor Kata Dokter Zaidul Akbar

Selain itu, jarang makan buah dan sayuran serta konsumsi makanan yang diasinkan.

Zubairi menyampaikan hal tersebut melalui cuitan akun Twitter pribadinya pada Jumat, 12 November 2021.

"Malam ini, mari kita kenalan dengan penyebab kanker lambung," cuit Profesor Zubairi Djoerban yang dikutip SeputarTangsel.Com dari akun Twitter @ProfesorZubairi.

Selain hal-hal di atas, jelasnya, beberapa penyakit lambung juga merupakan faktor risiko terjadinya kanker lambung tersebut.

Baca Juga: Epidemiolog Ini Ingatkan Rekannya Soal Etika dan Integritas: Dokter Diharapkan Tak Promosi Produk Farmasi

Penyakit tersebut yaitu gastritis atrofik (lambung mengecil), metaplasia usus (perubahan sel usus), polip lambung, dan gastritis hipertofik tipe tertentu (lambung yang membesar).

Dari beberapa penyebab yang disebutkan, ada beberapa faktor yang tidak bisa dicegah, yaitu usia lanjut dan jenis kelamin laki-laki.

Selain itu, beberapa kelainan lambung yang sudah ada juga tidak bisa dihilangkan, tetapi gaya hidup dan dietnya yang bisa diperbaiki.

Profesor Zubairi juga mengatakan beberapa Negara Asia seperti Jepang, Korea, Taiwan dan Cina, kanker lambung sering ditemukan.

"Kanker ini menduduki urutan teratas dari berbagai jenis kanker dan merupakan kanker tersering penyebab kematian," kata Profesor Zubairi Djoerban.

Baca Juga: Tak Perlu Panik, Ini Langkah Mudah Mengatasi Anak Batuk Pilek di Rumah  

Selain itu, dokter spesialis penyakit dalam tersebut mengatakan, di Indonesia, kanker lambung tidak terlalu sering ditemukan, dan tidak masuk urutan 10 besar

"Di Amerika, kanker lambung menduduki urutan ke-14. Syukurlah untuk Indonesia, kanker lambung tidak terlalu sering ditemukan, dan tidak masuk urutan 10 besar," ungkapnya.

Pada tahun 2007, para peneliti Jepang melaporkan bahwa angka kejadian kanker lambung di Jepang itu bisa diturunkan.

Mereka menggunakan cara mengurangi konsumsi garam dapur yang tinggi dari 13,5 gram (lebih dari satu sendok makan) setiap hari.

Baca Juga: Rambut Rontok Setelah Sembuh dari Covid-19, Ini Penjelasan Dokter Tirta  

Hal tersebut berbeda dengan penduduk Amerika yang rata-rata hanya mengonsumsi 8,6 gram setiap hari.

Oleh karena itu, beberapa tahun terakhir ini, penduduk Jepang menurunkan konsumsi garam menjadi 11,4 gram setiap hari.

Selain itu, cara untuk mencegah terjadinya penyakit kanker lambung, yaitu mengurangi kebiasaan merokok.

Kebiasaan merokok di Jepang termasuk salah satu yang paling tinggi di dunia. Selama dua dasawarsa terakhir, jumlah perokok di sana turun 25 persen.

Baca Juga: 5 Tips Agar Anak Anda Tidak Pilih-pilih Makanan, Begini Lengkapnya

Meningkatkan kebiasaan makan sayur dan buah juga bisa mencegah terjadinya penyakit kanker lambung.

"Bagi Anda yang tidak merokok dan tidak minum alkohol, tetaplah begitu. Namun, jika Anda merupakan keduanya, saya sarankan kurangi atau stop segera," kata Profesor Zubairi Djoerban.

"Saya yakin Anda bisa. Ingat, kebiasaan itu bisa mengakibatkan kanker pada lambung Anda," sambung Profesor Zubairi Djoerban.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler