Tips Orang Tua Memperbaiki Gaya Pengasuhan Menjadi Lebih Baik

29 Mei 2021, 19:15 WIB
Pola pengasuhan orang tua berperan penting agar anak tumbuh dan berkembang optimal. /Ilustrasi: Pixabay / Geralt/

SEPUTARTANGSEL.COM – Dalam ilmu parenting disebutkan tidak ada anak yang mempunyai karakter dan kecerdasan sama meski kembar identik.

Setiap anak adalah bintang dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Jadi gaya pengasuhan anak yang satu dengan lainnya sebaiknya tidak disamakan meski bersaudara.

Pengasuhan dan perlakuan yang sama sering membuat anak berkembang tidak sesuai harapan.

Baca Juga: Pentingnya Peran Orang Tua Bagi Pendidikan Anak Autis di Masa Pandemi

Beberapa lainnya merasa sudah merasa memberi yang terbaik dengan gaya pengasuhan otoritatif atau demokratis. Tetapi visi dan misi orang tua tidak sampai ke anak.

Anak mempunyai cita-cita yang berbeda dengan orang tua. Mereka memilih sesuatu yang bertentangan dengan ayah dan ibu.

Bagaimana jika gaya pengasuhan salah sudah terlanjur terjadi dan anak seperti diilustrasikan di atas?

Tidak ada kata terlambat untuk segala sesuatu yang positif. Di bawah ini ada beberapa tips memperbaikinya.

Baca Juga: Polisi Menangkap Anak-Anak Palestina dalam Operasi Hukum dan Ketertiban untuk Menghancurkan Semangat

1. Intropeksi Diri

Sebagai orang tua, hendaknya sesekali introspeksi diri, menyadari segala kekeliruan dan tidak semata menyalahkan anak.

Misalnya, orang tua menginginkan anak jadi shaleh/shalehah. Sudahkah anak sejak kecil diarahkan menjadi yang diinginkan? Mengajaknya mengaji dan selalu mengedepankan akhlak? Atau anak setiap hari hanya diberi tambahan pelajaran les akademis?

Begitu pula ketika anak dan Anda mempunyai cita-cita menjadi dokter dan lainnya. Sudah seberapa banyak dukungan yang diberikan? Tidak hanya secara materi, tetapi juga moril.

Baca Juga: Mandala Perang Baru Sudah Tercipta, Ini Uraian Panglima TNI

2. Kenalkan Anak dengan Harapan Orang Tua

Anak perlu dikenalkan akan harapan Anda.

Sejak kecil, Anda dapat mengajaknya doa bersama agar tercapai segala keinginan. Bahkan, Anda mungkin saja menuliskan aktivitas bersama mencapai segala sesuatu dalam buku yang di masa depan menjadi motivasi tersendiri.

Sejak kecil, Anda dapat mengajaknya berdoa bersama untuk mencapai cita-cita dan harapan. Misalnya, semoga Ananda menjadi anak shaleh atau shalehah, tercapai cita-citanya menjadi dokter, dan sebagainya.

Baca Juga: Anies Baswedan Dinilai Partai Ini Berpotensi Menangi Pilpres 2024

Namun harus tetap diingat bahwa harapan dan keinginan orang tua, khususnya mengenai cita-cita hendaknya tidak dipaksakan. Sesuaikan hal tersebut dengan kemampuan dan minatnya.

Bagaimana jika sudah besar? Anda tetap dapat mengenalkannya dan membiarkan mereka berpikir untuk dirinya sendiri.

Baca Juga: Vaksin Khusus Covid-19 untuk Hewan Diluncurkan Rusia

3. Memaafkan Masa Lalu

Bagaimana pun zaman terus berubah. Kahlil Gibran menyebutkan dalam puisinya bahwa anak adalah milik zaman, Gaya pengasuhan orang tua Anda dulu tidak sepenuhnya dapat diterapkan. Anda harus lebih selektif dalam bertindak.

Namun, ada beberapa orang yang justru mengalami trauma pengasuhan buruk secara tidak sadar menerapkannya,

Memaafkan masa lalu menjadi hal yang harus dilakukan. Pada zamannya, orang tua Anda mungkin tidak mengerti dampak pengasuhan mereka. Yakinlah, hampir semua orang menginginkan yang terbaik untuk anaknya.

Baca Juga: Klub Sepak Bola Didorong Menteri Pemuda dan Olahraga Masuk Bursa Saham

4. Menyepakati Bersama Beberapa Aturan Baru

Untuk memperbaiki hubungan anak dan orang tua, buatlah kesepakatan bersama tentang beberapa aturan baru. Misalnya, aturan menggunakan gadget, keluar bersama teman, dan seterusnya. Tidak lupa, sepakati pula sanksi yang digunakan saat melanggar aturan dan konsisten dalam penerapan.

Aturan sebaiknya berlaku pula pada orang tua.

MIsalnya, tidak boleh main gadget saat pukul 18 hingga 20, orang tua juga harus mematuhi aturan. Itu pertanda, bahwa anak dan orang tua saling menghargai. Sesuatu yang penting bagi anak yang beranjak remaja menuju dewasa. ***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler