Pentingnya Peran Orang Tua Bagi Pendidikan Anak Autis di Masa Pandemi

26 April 2021, 23:38 WIB
Ilustrasi /Sumber: Pixabay / HaticeEROL/

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Pandemi Covid-19 telah membuat aktivitas pembelajaran bagi anak yang mengalami Austism Spectrum Disorders (ASD) menjadi sangat terkendala.

Pasalnya pembelajaran jarak jauh tentu hal itu akan menyulitkan bagi pengajar, orang tua, maupun sang murid.

Psikolog Universitas Indonesia Adriana Soekandar Ginanjar mengatakan bahwa di masa pandemi saat ini, peran orang tua sangat penting dalam pembelajaran anak yang mengidap autisme (ASD).

Perhatian, pendampingan, dan juga kasih sayang orang tua dalam mendidik anak pengidap ASD menjadi ujung tombak bagi keberhasilan pendidikan sang anak.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Menunda Jadwal Proses Persidangan Pemimpin Aung San Suu Kyi

Baca Juga: Catat, Bandara Kualanamu Tetap Layani Penerbangan Di Masa Larangan Mudik 2021 Dengan Ketentuan Ini

"Memang (adanya pandemi) membuat ini (pembelajaran) sangat terkendala, sehingga memang, ujung tombaknya adalah peran orang tua di rumah," kata Adriana.

Dikutip dari dari Antara, Adriana meminta agar orang tua menjadi pendamping utama selama proses belajar-mengajar dilakukan secara daring.

Ia juga menyarankan agar orang tua tak lelah untuk berkomunikasi dengan para guru dan terapis jika menghadapi kesulitan dalam proses belajar si anak.

“Kalau untuk anak yang masih kecil, orang tua bisa disksusi dengan guru lewat online, jadi nanti diobservasi sama terapisnya, terus nanti diberi tahu kalau misalnya ada yang kurang tepat, dan lainnya. Sekarang, alat peraga juga bisa diberikan, rekomendasi dari guru," katanya.

Baca Juga: Krisis Covid-19 di India Diperparah Penimbunan Oksigen dan Obat-obatan

Baca Juga: Pura-Pura Nanya Alamat, Begal Serang Pemuda di Lebak Bulus

Perempuan yang terlibat di Yayasan Autisma Indonesia tersebut, meminta agar ayah dan buda bekerja sama untuk memperhatikan kembang tumbuh anaknya yang mengidap ASD, dengan anak yang mengidap autisme, tentu akan kesulitan jika orang tua tidak saling bekerja sama.

"Lebih baik orang tua berbagi, ada yang menjadi manajer yang tugasnya menkoordinir terapinya, sekolahnya, dan penanganan di rumah. Jadi, artinya jangan menjadi manager sekaligus pelaksana (bekerja) karena pasti akan sangat capai. Seluruh anggota keluarga dilibatkan. Ada kakak yang bisa terapi adiknya di rumah, ayahnya di weekend bergantian dengan ibu untuk menjaga, sehingga ada hari me time untuk ibu," jelasnya.

Baca Juga: Tak Setuju KKB Papua Dilabeli Teroris, Natalius Pigai: Ada Skenario Besar di Balik Label

Baca Juga: India Terinfeksi Covid-19 Terbanyak, Amerika Serikat Segera Kirimkan Bantuan

Adriana juga meminta agar setiap orang tua tidak berhenti belajar, ketika mendampingi anak, diharapkan orang tua memahami apa yang menjadi bahan pembelelajaran bagi si anak.

"Selanjutnya, penting bagi orang tua untuk tidak berhenti belajar. Spektrumnya dimana kita harus tahu, jadi, terapinya seperti apa, sekolahnya, dan lainnya. Jadi orang tua bisa mengerti. Effort belajar dan tanya ke orang tua lain penting," jelas Adriana.***

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler