Setahun Sudah Pandemi Covid-19 Melanda, Begini Cerita Kesedihan Tenaga Medis dari Seluruh Dunia

11 Maret 2021, 09:14 WIB
Ilustrasi pandemi global virus corona (Covid-19). /- Foto: Pixabay/Alexandra_Koch

SEPUTARTANGSEL.COM - Setahun sudah sejak Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mengumumkan pandemi Covid-19 ke seluruh dunia.

Selama setahun itu pula para tenaga medis seperti dokter dan perawat berada di garda terdepan dalam memerangi virus corona.

Selain berjuang secara terus-menerus, tak jarang dari mereka yang tertular dan melihat rekan sesamanya menghembuskan nafas terakhirnya akibat virus ini.

Baca Juga: Pertarungan Mbappe Vs Messi, Barcelona Tersingkir dari Liga Champions

Baca Juga: Anak Young Lex Dihina, Gelar Sayembara Hadiah Rp130 Juta Buat Netizen yang Dapat Kasih Tahu Alamatnya

Setidaknya sudah ada 17 ribu tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19.

Ada beberapa tenaga medis dari seluruh dunia yang mencurahkan pengalaman dan ketakutan mereka menghadapi virus mematikan itu. Di antaranya yakni dr. Ana Mendez dari Brazil.

Ana mengatakan bahwa dia bersama teman-temannya merasa kelelahan setelah memerangi virus corona selama setahun. Parahnya, hal itu juga berdampak buruk terhadap kondisi psikologis mereka.

Baca Juga: Konflik Demokrat Moeldoko Versus SBY Memanas, Refly Harun Minta Jokowi Segera Ultimatum KSP

Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat, Besok Penutupan Registrasi Akun LTMPT untuk Bisa Ikut UTBK

"Kami sangat kelelahan. Kami telah memerangi virus ini selama setahun sekarang. Kita menghadapi kematian setiap hari dan itu mempengaruhi kita semua secara psikologis. Ketika sistem kesehatan runtuh pada bulan Januari, ada juga profesional perawatan kesehatan yang ambruk. Kami kehilangan banyak anggota keluarga dan kolega. Kami tiba di rumah sakit dengan rasa takut, ada banyak ketidakamanan," kata dr. Ana Mendez, dikutip SeputarTangsel.com dari Al Jazeera pada Kamis, 11 Maret 2021.

"Apa yang benar-benar mengkhawatirkan adalah dibandingkan dengan puncak infeksi tahun lalu, pasien berusia 30-an hingga 50-an sekarang mengalami gejala yang parah. Misalnya, kami kehilangan seorang kolega ahli otologi muda karena komplikasi Covid-19, serta seorang pasien berusia 44 tahun. Kami berjuang agar pasien tetap hidup, itu seperti medan perang," sambungnya.

Ana juga mengungkapkan kekesalannya kepada orang-orang yang mengabaikan protokol kesehatan (prokes), padahal di sisi lain dia dan sesama tenaga medis lainnya justru berperang habis-habisan melawan virus.

Baca Juga: Netizen Buat Narasi 'DP Nol Hasil Nol', Rektor Ibnu Khaldun Musni Umar: Tujuannya untuk Jelekan Anies

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Segera Operasikan Bus Listrik Transjakarta, Akankah Tarifnya Berubah?

Meski begitu, dia mengaku bahwa sesama tenaga medis lainnya selalu saling mendukung satu sama lain agar mereka dapat melanjutkan perjuangannya untuk melawan Covid-19.

Kemudian ada dr. Jehad Al-Ja'idi, Direktur Departemen Perawatan Intensif Rumah Sakit Eropa di Jalur Gaza, Palestina.

Dr. Jehad mengaku bahwa situasi akibat Covid-19 lebih parah daripada perang selama 20 tahun dirinya bekerja sebagai dokter.

Baca Juga: Korupsi Pengadaan Lahan Rumah 0 Rupiah, Azas Tigor Nainggolan Tantang KPK Periksa Anies Baswedan, Berani Gak?

Baca Juga: Program Rumah DP 0 Rupiah Kesandung Korupsi, Ferdinand Hutahaean: Percayakah Kalian TSK Tidak Lapor Anies?

"Dalam perang, kasus yang terluka dibius, atau bisa dibius, tetapi dengan virus corona, Anda melihat pasien di depan Anda kehilangan kemampuan bernapas. Kadang-kadang setelah Anda menangani pasien selama beberapa minggu, Anda bisa kehilangan dia secara tiba-tiba tanpa memandang usianya," kata dr. Jehad.

Dia juga mengungkapkan bahwa dengan adanya pandemi Covid-19, dia beserta tenaga medis lainnya harus menjaga jarak dari keluarga mereka, bahkan sampai mengisolasi diri mereka sendiri.

Situasi ini masih diperburuk dengan kurangnya alat pelindung diri (APD) dan peralatan ventilasi non-invasif.

Baca Juga: Pakar LIPI Siti Zuhro: KLB Demokrat Agar PKS Sendirian Beroposisi

Baca Juga: Tayang di Netflix, Film Moxie Sadarkan Kekuatan Perempuan Mampu Lawan Diskriminasi dan Pelecehan Seksual

Berikutnya, dr. Manggala Pasca Wardhana, seorang Dokter Kandungan di Rumah Sakit dr. Soetomo, Surabaya, Indonesia

Dokter Manggala mengatakan bahwa dampak dari Covid-19 di Indonesia sangat luar biasa.

Bahkan Manggala mengungkapkan bahwa dirinya adalah seorang pejuang Covid-19.

Baca Juga: Kisruh KLB Belum Usai, Ketum AHY Yakinkan Aleg Fraksi Demokrat Agar Tak Gentar Hadapi Bujukan dan Ancaman

Baca Juga: Catat, Seleksi PPPK 2021 Guru Honorer Kata Mendikbud Nadiem Makarim Dibuka Agustus

Dia pernah tertular saat melakukan operasi caesar pada kasus kehamilan dengan masalah kompleks dan sang pasien juga terpapar virus corona.

Meski ibu dan bayinya selamat, namun sebagian besar anggota operasi dinyatakan positif Covid-19.

Terakhir, Ithra Ganijee, seorang Dokter Junior dari Afrika Selatan.

Ithra mengungkapkan bahwa dirinya sering kali merasa kelelahan karena terlalu banyak bekerja.

Baca Juga: Sakit Hati Karena Cemburu dan Diputus Cintanya, Rumah Mantan pun Dibakar

Baca Juga: Presiden China Minta Militer Bersiap, Mau Perang dengan Amerika Serikat?

Dia dan tenaga medis lainnya harus melindungi orang lain sambil menjalankan tugas mereka sendiri.

Meski begitu, Ithra mengatakan bahwa dengan dukungan dari para senior membuatnya cepat beradaptasi terhadap keadaan yang terus berubah.

Dokter Junior itu juga mengatakan bahwa dirinya sempat dinyatakan positif Covid-19, dan perasaan tersulit muncul ketika dia harus melakukan isolasi mandiri.

Baca Juga: KLB Demokrat Berbuntut, Benny K Harman Ungkap Kader Partai Daerah Dukung AHY Dibujuk, Kalau Mau Aman

Baca Juga: Asyik, Guru Berumur 40 Tahun ke Atas Mendapat Afirmasi dari Kemendikbud dalam Seleksi PPPK

Dia mengaku bahwa selama pandemi Covid-19, dirinya merasa mendapat tekanan yang begitu besar, terlebih dengan sistem perawatan yang ada.

Namun, dengan adanya vaksin membuat Ithra dan tenaga medis lainnya memiliki harapan baru di tengah ketakutan.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler