Peneliti LIPI: Virus Corona Bisa Bertahan Lebih dari Seminggu di Bagian Dalam Masker

18 Februari 2021, 08:54 WIB
Ilustrasi seorang perempuan memakai masker. /Foto: Pixabay/mohamed_hassan/

SEPUTARTANGSEL.COM - Hati-hati, virus corona penyebab Covid-19 ternyata bisa bertahan lebih dari seminggu menempel di masker.

Virus itu melekat di bagian dalam masker jika dikenakan oleh pasien Covid-19, dan kemungkinan ada di bagian luar masker yang dikenakan oleh orang sehat.

Demikian diungkapkan oleh peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ratih Asmana Ningrum.

Baca Juga: Jennifer Jill dan Suaminya, Ajun Perwira serta Anaknya Terciduk Kasus Narkoba

Baca Juga: Mbappe Jadi Pahlawan PSG Bungkam Barcelona Saat Neymar Absen di Camp Nou

Menurut Ratih, virus corona tipe SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 bisa bertahan sampai tujuh hari di bagian dalam masker bedah, dan lebih dari tujuh hari di bagian luar masker bedah.

Sejumlah studi menyebut bahwa virus Covid-19 dapat bertahan hidup di atas permukaan.

Lamanya mereka bertahan hidup pun tergantung dari jenis permukaan benda tersebut.

Baca Juga: Database Diretas Diselipkan Soal UU ITE dan Jokowi, Begini Jawaban Kejaksaan Agung

Baca Juga: Dinas Lingkungan Hidup Unggah Foto Gunung Pangrango Bisa Terlihat dari Kemayoran, Arbain Rambey Kasih Komen

Melalui diskusi virtual yang disiarkan secara daring mengenai pengelolaan limbah masker pada masa pandemi ini, Ratih menjelaskan bahwa virus corona memiliki stabilitas atau ketahanan yang berbeda pada setiap material.

“Ternyata stabilitas virusnya di masker bedah di bagian dalam itu ternyata tujuh hari dan di bagian luar lebih dari tujuh hari,” ujarnya seperti dikutip SeputarTangsel.Com dari Antara, Selasa 16 Februari 2021.

Ratih menjelaskan, masker yang dipakai oleh orang yang terserang Covid-19 pada bagian dalamnya pasti bervirus.

Baca Juga: Waduh, KPAI Temukan 119 Pelajar Menikah Usia 15 Hingga 18 Tahun Akibat Pandemi Covid-19

Baca Juga: UU ITE Diusulkan Revisi, Ini Beberapa Pasal Karet yang Dianggap Bisa Menjerat Siapa Saja

Sedang masker yang dikenakan oleh orang yang tidak terinfeksi virus corona, bagian luarnya kemungkinan mengandung virus.

Ia juga menambahkan bahwa virus corona bisa bertahan sampai 12 hari pada alat pelindung diri yang berbahan plastik, 14 hari pada alat berbahan stainless steel (baja tahan karat).

Ratih juga memaparkan lamanya waktu bertahan hidup virus corona di permukaan benda:

Tisu: 3 jam

Kain: 24 jam

Kayu: 24 jam

Gelas: 3 hari

Uang kertas: 3 hari

Baca Juga: Semakin Memanas, Kapal Perang Angkatan Laut AS Menyusuri Laut China Selatan, Menantang China?

Baca Juga: Waspada! BMKG Peringatkan Tanda Bahaya Puncak Musim Hujan Bagi Warga Jateng

Stainless: 6 hari

Plastik: 6 hari

Masker bedah bagian dalam: 7 hari

Masker bedah bagian luar: lebih dari 7 hari

Sarung tangan karet: 4 hari

Sarung tangan nitrile: 6 hari

Masker N95: 21 hari.

Baca Juga: PBSI Desak Kemenpora Segera Prioritaskan Vaksin untuk Atlet Bulu Tangkis

Baca Juga: Mensos Risma Berikan Layanan Psikologis untuk Anak dan Pengungsi Bencana Tanah Longsor Nganjuk

Inaktivasi virus juga bisa dilakukan dengan memanaskan perlengkapan pada suhu 70 derajat Celsius selama lima menit atau merendamnya dalam larutan disinfektan selama lima menit.

Virus yang menempel pada masker dan alat pelindung diri yang lain, menurut dia, bisa dimatikan melalui proses disinfeksi.

Semua tipe disinfektan ternyata bekerja, baik yang sederhana maupun yang sudah lebih banyak digunakan di fasilitas kesehatan, seperti cairan bahan pemutih di rumah tangga.

Baca Juga: Clubhouse, Aplikasi Baru Dibanjiri Pengguna Setelah Elon Musk Promo di Youtube

Baca Juga: Komnas HAM Serahkan 16 Barang Bukti Tewasnya 6 Laskar FPI, Bareskrim Masih Memilah-milah

"Yang paling utama adalah disinfeksi itu harus dilakukan sedini mungkin," katanya.

Ia juga menjelaskan bahwa limbah medis dari tempat perawatan pasien Covid-19 di fasilitas kesehatan membutuhkan penanganan khusus.

Ratih mencontohkan, limbah medis dari penanganan pasien Covid-19 di fasilitas kesehatan bisa disterilisasi menggunakan alat sterilisasi autoklaf.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler