Raih Keutamaan Dzulhijjah, Bagi yang Niat Berkurban Mulai Hari Ini Jangan Potong Rambut dan Kuku

- 22 Juli 2020, 07:31 WIB
Prosesi penyembelihan hewan kurban oleh warga Tangerang, Dzulhijjah 1440H.
Prosesi penyembelihan hewan kurban oleh warga Tangerang, Dzulhijjah 1440H. /- Foto: Seputartangsel.com/ Abdullah Jundi

SEPUTARTANGSEL.COM - Di dalam keyakinan Islam, ada waktu-waktu yang memiliki keutamaan lebih dari penggal waktu yang lain.

Selain bulan Ramadan yang penuh keutamaan, bulan Dzulhijjah juga banyak memiliki keutamaan.

Salah satu keutamaan Dzulhijjah adalah adanya ibadah menyembelih hewan kurban.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Harta Triliunan Menteri BUMN Erick Thohir Hingga Lowongan Kerja di PT Kimia Farma

Penyembelihan hewan kurban dilakukan pada hari Idul Adha dan 3 hari tasyrik sesudahnya. Idul Adha 1441 H akan jatuh pada 31 Juli 2020.

Sidang isbat Kementerian Agama RI, Selasa 21 Juli 2020 telah menetapkan, mulai hari ini kita telah memasuki bulan Dzulhijjah 1441 H.

Untuk meraih keutamaan Dzulhijjah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh orang-orang yang niat berkurban tahun ini.

Ada sunnah (teladan) yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya dalam hal persiapan penyembelihan hewan kurban.

Baca Juga: Sidang Isbat Tetapkan Besok 1 Dzulhijjah, Idul Adha 1441 H Jatuh pada 31 Juli 2020

Mengutip dari gomuslim.co.id, berikut ini sunnah dalam kurban yang perlu diketahui.

1. Berkurban dengan Hewan yang Gemuk

Sama seperti ibadah pada umumnya, amalan harus dipersembahkan dengan cara yang terbaik.

Dalam hal penyembelihan hewan kurban pun, Nabi SAW sangat menganjurkan umatnya yang ingin berkurban dengan hewan yang bagus dan gemuk.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Albaihaqi dan Hakim disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya kurban yang paling dicintai Allah adalah hewan paling mahal dan paling gemuk.”

Hadits ini mengisyaratkan orang-orang yang berkurban hendaknya mempersembahkan hewan terbaik. Salah satu tandanya adalah harganya yang mahal dan bertubuh gemuk serta dagingnya banyak.

Baca Juga: Berita Baik, Menteri Keuangan Resmi Cairkan Gaji Ke-13 PNS Bulan Agustus

Para ulama pun telah bersepakat tentang sunnahnya berkurban dengan hewan gemuk yang dagingnya banyak. Seperti disebutkan oleh Ibnu Hajar Al’asqalani.

Ia menyebut hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dalam kitabnya Bulughul Maram, bahwa salah satu ciri hewan yang dijadikan kurban oleh Nabi SAW adalah bertubuh gemuk. Hadits tersebut bersumber dari Anas bin Malik, dia berkisah:

“Nabi SAW biasa berkurban dengan dua gibas (domba jantan) putih yang bertanduk, lalu beliau mengucapkan nama Allah dan bertakbir, dan beliau meletakkan kedua kakinya di pipi kedua gibas tersebut (saat menyembelih).

Selain memilih hewan kurban yang terbaik, para sahabat nabi pun memperlakukan hewan kurban dengan cara yang baik sebelum disembelih, supaya kualitas daging tetap terjaga.

Baca Juga: Segini Harta Kekayaan Menteri BUMN Erick Thohir, Sentuh Angka Triliunan

2. Calon Pekurban Hendaknya Tidak Memotong Rambut dan Kuku

Jika tadi dibahas tentang hewan terbaik untuk berkurban, kini sunnah dari Nabi Muhammad SAW untuk orang yang hendak berkurban.

Jika sudah mendapatkan hewan kurban pilihan atau sudah berniat meskipun belum menemukan hewan kurban yang pas untuk berkurban, Nabi SAW menganjurkan orang yang niat berkurban untuk tidak memotong, mencabut rambut atau kukunya mulai awal bulan Dzulhijjah hingga saat menyembelih kurban.

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Jika masuk bulan Dzulhijjah dan salah seorang dari kalian ingin menyembelih kurban, maka hendaklah ia tidak memotong sedikit pun dari rambut dan kukunya.” (HR Muslim)

3. Menyembelih Sendiri Jika Mampu, Atau Menyaksikan Langsung

Inilah pentingnya belajar Islam, selain mempelajari ibadah ritual harian, hendaknya belajar syariat ibadah yang lain, seperti menyembelih hewan kurban.

Selain melaksanakan syariat, keahlian menyembelih hewan kurban pun dapat diterapkan untuk kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Ganas, Ini Spesifikasi Realme C15 Kapasitas Baterai Tinggi dengan Quick Charge Rilis 28 Juli 2020

Orang yang akan berkurban, disunnahkan untuk melakukan pemotongan hewan sendiri secara langsung. Namun, bila tidak menguasainya, maka boleh dilakukan oleh orang lain dan ikut menyaksikan penyembelihannya.

Seperti Nabi Muhammad SAW yang menyuruh putrinya Fatimah RA untuk menyaksikan hewan kurbannya yang hendak disembelih.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Fatimah, berdirilah dan saksikan hewan sembelihanmu itu. Sesungguhnya kamu diampuni pada saat awal tetesan darah itu dari dosa-dosa yang kamu lakukan. Dan bacalah: Sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah SWT, Rabb alam semesta”. (HR. Abu Daud 2810 dan At-Tirmizi 1521)

Namun bila berhalangan atau bila hewan itu dikirim ke tempat yang jauh dan tidak bisa ikut menyaksikan, penyembelihan itu tetap sah dan mendapatkan pahala.

Baca Juga: Idul Adha Diperkirakan pada Hari Jumat 31 Juli 2020, Kepastian Tunggu Sidang Isbat Malam Nanti

4. Menghadap Kiblat dan Menajamkan Pisau

Ketika menyembelih, hewan kurban hendaknya dihadapkan ke arah kiblat. Jika hewan sapi atau kambing, maka dibaringkan dan diikat kakinya ketika menyembelih.

Sementara hewan unta disembelih dalam keadaan berdiri dan diikat kakinya. Selain itu, pisau yang digunakan untuk menyembelih hendaknya menggunakan pisau yang tajam.

5. Membaca Basmalah dan Dzikir

Sunnah selanjutnya adalah membaca basmalah dan berdzikir kepada Allah ketika penyembelihan hewan kurban.

Allah berfirman, ketika menjelaskan tentang berkurban: “Sebutlah nama Allah ketika menyembelihnya” (QS. Al-Haj: 36)

Baca Juga: [BREAKING NEWS] Update Corona Indonesia 21 Juli 2020: Achmad Yurianto Tak Lagi Jubir

6. Makan daging kurban

Dianjurkan bagi sohibul kurban (orang yang berkurban) untuk memakan bagian hewan kurbannya tersebut walaupun hanya sedikit.
Kemudian menghadiahkan serta bersedekah dengan daging hewan kurban tersebut kepada orang lain.

Allah berfirman: “Makanlah bagian hewan kurban tersebut dan sedekahkan kepada orang yang membutuhkan” (QS. Al-Hajj: 28)

Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah saw. melarang dari (makan) daging kurban setelah tiga hari, kemudian setelah itu beliau berkata:

“Makanlah kalian (dari daging kurban) dan ambillah (sebagian) untuk bekal perjalanan, dan simpanlah (sebagian yang lain).” (HR. Muslim: 1972).

Dan dalam hadits ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha- dengan lafadz: “Makan, simpan dan bersodaqohlah kalian (dari kurban kalian).” (HR. Muslim: 1971).

Baca Juga: BMW Motorrad Indonesia Rilis BMW F 900 R Seharga Toyota Innova Terbaru

7. Menyembelih di Hari Idul Adha

Menyembelih hewan kurban tepat setelah melaksanakan salat Idul Adha tanggal 10 Dzulhijjah sangat disunnahkan.

Hadits dari Al-Baraa bin ‘Azib bahwa Rasulullah SAW. bersabda: “Sesungguhnya yang kita mulai pertama kali pada hari (Idul Adha) ini adalah salat, kemudian kita pulang lalu menyembelih qurban.” (HR Bukhori: 5545 dan Muslim: 1961).

Namun demikian, penyembelihan hewan kurban juga bisa dilakukan pada hari Tasyrik yakni tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

x