Dari Ibnu Umar, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda: “Shalat berjamaah lebih baik daripada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh tingkatan”. (HR. Muslim)
Baca Juga: Shalat Tarawih dan Witir 11 Rakaat atau 23 Rakaat? Ini Jawaban Bijak Ustadz Khalid Basalamah
Rasulullah awalnya juga sholat tarawih berjamaah di masjid. Namun, beliau khawatir sholat tarawih dianggap wajib dan membebankan umatnya. Sejak itu, Rasulullah Saw sholat tarawih sendiri.
Ketika Umar bin Khatab menghidupkan sholat di waktu malam bulan Ramadhan ini di masa kekhalifahannya, tidak ada sahabat yang membantah.
2. Sholat Tarawih Tergesa-gesa
Sesuai dengan namanya tarawih dan yang dicontohkan Nabi Muhammad Saw, sholat ini dilaksanakan dengan santai.
Bacaan dan gerakannya tidak terburu-buru. Siapa saja yang mengerjakannya akan merasa nyaman.
Baca Juga: Perbedaan Shalat Tarawih, Qiyamul Lail, dan Tahajud Menurut Ustadz Adi Hidayat
Dengan demikian, sholat dilaksanakan dengan lebih khusyu dan niat taubat tercapai.
3. Imam Tidak Perhatikan Makmum