Meski tarawih harus dilaksanakan dengan santai, baik gerakan dan bacaan, imam sebaiknya menyesuaikan dengan makmum.
"Perhatikan yang hadir. Ada orang-orang sepuh yang tidak bisa berdiri lama atau tidak, ada anak-anak atau tidak, dan seterusnya," ujar Ustadz Adi Hidayat.
Jadi, santai tidak selalu berarti lama dengan surat yang panjang. Untuk orang-orang tertentu ini akan memberatkan.
"Bukan aib jika sholat membaca surat pendek," tegas Ustadz Adi Hidayat.
Baca Juga: Sudah Shalat Witir Setelah Tarawih, Bolehkah Shalat Tahajud? Ini Jawaban Buya Yahya
Selanjutnya, Ustadz menceritakan sebuah riwayat takkala Muadz bin Jabal menjadi imam sholat Asya dan Maghrib. Dia membaca surat Al Baqarah.
Makmum kala itu merasa keberatan, tetapi Muadz menilainya sebagai orang-orang munafik. Mereka pun mengadu kepada Rasulullah Saw.
Nabi Muhammad Saw pun bertanya, alasan Muadz membaca surat Al Baqarah. Dia pun menjawab, meneladani Rasulullah.
"Kamu benar ya, Muadz. Imamnya saya dan makmumnya kamu. Kini imamnya kamu dan makmumnya mereka. Sesuaikanlah dengan mereka," sabda Rasulullah Saw, diceritakan oleh Ustadz Adi Hidayat. ***