Mendidik Anak di Masa Pandemi, Ini 4 Hal yang Harus Diketahui Orang Tua Menurut Dokter Aisyah Dahlan  

- 29 Agustus 2021, 08:44 WIB
Dokter Aisyah Dahlan menjelaskan cara mendidik anak di masa pandemi
Dokter Aisyah Dahlan menjelaskan cara mendidik anak di masa pandemi /Foto: Facebook/ dr. Aisyah Dahlan///

 

SEPUTARTANGSEL.COM – Masa pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun memengaruhi banyak sektor kehidupan, termasuk pendidikan.

Tugas orang tua menjadi bertambah dengan ikut mendampingi anak dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, banyak orang tua mengaku kesulitan menghadapi anak-anak di masa pandemi.

Untuk itu, Dokter Aisyah Dahlan mempunyai solusi. Hal tersebut disampaikan dalam seminar parenting yang bertema Membentuk Generasi Cerdas Berkarakter Islami di Masa Pandemi, yang diselenggarakan SDIT Al Azkar Pamulang, Sabtu 28 Agustus 2021.

Baca Juga: 3 Cara Bijak dan Jitu Mendidik Anak di Era Digital Menurut Surat Ali Imran:159 Ala dr. Aisyah Dahlan  

Menurut Aisyah Dahlan yang merupakan seorang Ahli neurosains dan hipnoterapis, setidaknya ada 4 hal yang harus dimiliki orang tua dalam mendidik anak di masa pandemi, seperti diuraikan SeputarTangsel.com berikut ini:

Menerima Kondisi

Orang tua harus menerima kondisi pandemi dengan lapang dada.

“Otak manusia diciptakan Allah sesuai dengan eranya,” ujar Aisyah Dahlan.

Saat ini memang era digital dan anak-anak sudah disiapkan oleh Allah untuk hal tersebut. Orang tua sebaiknya tidak menyalahkan keadaan dengan menyebutkan pandemi membuat anak-anak lebih banyak bermain dengan ponsel pintarnya.

Jika tidak ingin seperti itu, orang tua harus mencari cara dan mencarikan alternatif kegiatan lain.

Baca Juga: Lebaran Yatim dan Pesan KH Idris Kaisan, Ulama Betawi di Cilandak Tengah

Memahami Anak Laki-Laki dan Perempuan Diciptakan Berbeda

Sebagaimana QS. Ali Imran ayat 3, laki-laki dan perempuan memang diciptakan berbeda.

“… Padahal Allah lebih tahu apa yang dia lahirkan, dan laki-laki tidak sama dengan perempuan,…” (QS. Ali Imran (3): 36).

Anak perempuan sejak kecil diberi otak yang seimbang antara kanan dan kiri. Itu sebabnya, saat kecil mereka lebih pandai secara akademis dibandingkan anak laki-laki yang mempunyai otak kanan lebiih dominan.

Akibatnya, anak laki-laki lebih senang bermain, sehingga ketika belajar anak laki-laki tidak bisa diminta duduk diam seperti halnya perempuan.

Otak laki-laki baru mulai mengalami keseimbangan ketika usianya melewati 12 tahun. Pada masa kuliah, baru terlihat kehebatannya.

Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah Ungkap Keutamaan Puasa Asyura 10 Muharram, Simak Penjelasannya

Memberikan Pesan Positif kepada Anak

Otak manusia terdiri dari banyak neuron yang saling bersambungan. Neuron dapat hangus dengan perkataan kasar, bentakan, dan cubitan.

Orang tua dapat membantu menyambungkan neuron dengan pesan positif.

“Jika Anda ingin anak shalat, maka katakan ayo shalat. Jangan katakan, susah benar sih disuruh shalat,” ujar Aisyah Dahlan.

Dengan mengatakan hal tersebut, maka pendengaran akan menerima sinyak listrik dan mengajak seluruh badan untuk shalat.

Baca Juga: Ustad Adi Hidayat Sebut Ayat Ini Ungkap Cara Mencegah Lupa, Simak Penjelasannya

Mengenali Cara Belajar Anak

Cara belajar anak ada tiga, yaitu visual, audio, dan kinestetik. Anak visual akan lebih memahami pelajaran dengan melihat gurunya menerangkan dan membaca.

Sementara, anak yang audio akan lebih mudah paham dengan mendengarkan. Jangan paksa mereka untuk membaca dan fokus memperhatikan guru.

Sesungguhnya, dengan hanya mendengarkan saja dia sudah paham

Anak yang lebih dominan kinestetik atau indera perabanya, mungkin tidak bisa duduk diam di depan laptop atau ponsel ketika guru menjelaskan.

Orang tua harus mengenali sehingga tidak memaksa anak melakukan sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. ***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum


Tags

Terkait

Terkini