8 Cara Melakukan Hubungan Intim Antara Suami Istri Menurut Ajaran Islam, Lengkap dengan Al Quran dan Hadits

13 Maret 2022, 09:27 WIB
Islam anjurkan suami istri lakukan hubungan intim dengan cara-cara berikut ini /Ilustrasi: Pixabay/sasint/

 

SEPUTARTANGSEL.COM - Dalam ajaran AGAMA Islam, melakukan hubungan intim antara suami istri dalam bahasa Arab di sebut "jimak". 

Saat melakukan hubungan intim (jimak), suami istri hendaknya melakukan sesuai dengan ajaran Islam.

Hal ini bertujuan agar selain mendapatkan kenikmatan dunia (gairah), dengan hubungan intim suami istri juga mendapatkan pahala karena mengerjakan sunnah-sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Baca Juga: Hukum Suami Istri Langsung Tidur Usai Lakukan Hubungan Intim Menurut Islam, Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah

Dalam sebuah hadits, Umar bin Khattab pernah datang dan bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hubungan intim yang ia lakukan bersama sang istri.

Akibat hal ini, kemudian turunlah QS. Al Baqarah : 223 yang mengisyaratkan bahwa seorang suami boleh menyetubuhi istri dengan cara apa saja selain memasukannya lewat dubur dan ketika haid.

جَاءَ عُمَرُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلَكْتُ قَالَ وَمَا أَهْلَكَكَ. قَالَ حَوَّلْتُ رَحْلِى اللَّيْلَةَ. قَالَ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- شَيْئًا قَالَ فَأَنْزَلَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- هَذِهِ الآيَةَ (نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ) أَقْبِلْ وَأَدْبِرْ وَاتَّقِ الدُّبُرَ وَالْحِيضَةَ 

Umar datang menemui Rasulullah SAW seraya berkata, “Wahai Rasulullah, binasalah aku.” Rasulullah bertanya, “Apa yang membinasakanmu?” Umar menjawab, “Aku mengalihkan tungganganku tadi malam.” Rasulullah diam, tidak menjawab apapun. Kemudian turunlah ayat, “Istri-istrimu adalah (laksana) tanah tempat bercocok tanam bagimu, maka datangilah tanah tempat bercocok tanammu itu sebagaimana saja yang engkau kehendaki,” (QS. Al Baqarah : 223). (Rasulullah pun bersabda) “Engkau boleh dari depan atau belakang, tetapi jangan ke dubur dan saat haid". 

Baca Juga: Hukum Suami Mengeluarkan Sperma di Luar Kemaluan Istri Saat Hubungan Intim, Begini Kata Ustadz Abdul Somad

Dilansir SeputarTangsel.Com dari berbagai sumber Hadist dan Al Quran, karangan Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam "Zaadul Ma’ad : Bekal Menuju Akhirat", Syam: 1999. Menerangkan posisi untuk berhubungan suami istri yang dibolehkan dalam Islam. 

Sebaik-baiknya posisi ketika melakukan hubungan intim adalah suami berada di atas istri. Setelah sang suami mencumbui istrinya, merayu dan menciuminya, ia meminta istri tidur terlentang. 

Dengan posisi ini pula, istri disebut sebagai ranjang. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya, ”Seorang anak adalah untuk pemilik ranjang.” 

Baca Juga: Syahwat Istri Bergejolak Saat Suami Tak Ada Atau Berjauhan, Begini Cara Menghilangkannya Kata Buya Yahya

Hal ini juga menunjukkan kepemimpinan seorang suami atas istrinya, sebagaimana dalam firman Allah: 

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ 

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita” (QS. An Nisa’ : 34). 

Adapun beberapa cara melakukan hubungan intim dalam ajaran agama Islam antara lain:

Baca Juga: 5 Hal Ini Dilarang Dilakukan Suami Usai Hubungan Intim dengan Istri, Begini Penjelasan Pakar Seksual

1. Niat 

Niat merupakan suatu keinginan yang direncanakan. Dengan niat yang baik akan membawa kebaikan pula bagi orang tersebut. 

Hubungan intim antara suami istri harus diawali dengan niat yang baik dan bukan hanya pelepas nafsu semata. 

Ketika melakukan jimak hendaklah berniat untuk memperbanyak keturunan dari umat Islam agar menjadi pahala terhadap perbuatan ini. 

Dari Abu Dzar RA sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Dalam kemaluan salah satu di antara kamu itu shodaqoh –maksudnya dalam berjima dengan istrinya- mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah salah satu diantara kita menyalurkan syahwatnya dia mendapatkan pahala? Beliau menjawab: “Apakah pendapat anda kalau sekiranya diletakkan pada yang haram, apakah dia mendapatkan dosa? Begitu juga kalau diletakkan yang halal, maka dia mendapatkan pahala,” (HR Muslim). 

Baca Juga: Hukum Menjilat Kemaluan Istri dan Menelan Sperma Suami Saat Hubungan Intim dalam Islam, Ini Kata Buya Yahya

2. Berdoa 

Ketika hendak melakukan hubungan intim, suami istri disarankan berdoa terlebih dahulu.

Berikut doa yang dianjurkan ketika hendak melakukan jimak. 

"Bismillah, allahumma jannibnas-syaithaan wa jannibis-syaithaana maa razaq-tanaa. 

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari gangguan setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau anugerahkan kepada kami.” 

3. Melakukan foreplay 

Foreplay merupakan pemanasan yang biasa dilakukan dalam hubungan suami istri dengan cumbuan, rayuan, permainan dan ciuman. Hal ini bisa membuat hubungan menjadi lebih lama dan harmonis. 

Dahulu Nabi Muhammad SAW juga melakukan hal tersebut. Hal ini dapat membedakan manusia dengan hewan yang hanya langsung melakukan hubungan. 

Baca Juga: Istri Tolak Ajakan Hubungan Intim, Buya Yahya Sarankan Para Suami Lakukan Ini

4. Diperbolehkan melakukan hubungan intim lewat qubul (kemaluannya) dari sisi mana saja 

Dalam Islam, melakukan hubungan intim antara suami istri tidak ada larangan mau memasukan lewat mana saja atau bahkan dengan gaya apa saja, sesuai dengan keinginan dari kedua belah pihak. 

Baik dari depan atau belakang dengan syarat harus di kemaluannya.

 Rasulullah SAW bersabda: “Baik depan atau belakang selagi itu di kemaluannya (tidak apa-apa)." (HR Bukhori dan Muslim). 

5. Dilarang masuk lewat dubur 

Rasulullah SAW bersabda,“Dilaknat orang yang mendatangi istrinya di duburnya.” (HR Ibnu Ady).

Rasulullah sangat melarang umat Islam ketika melakukan hubungan intim anatara suami istri memasukkannya ke dalam dubur. Karena dubur merupakan tempat yang kotor (najis). 

Selain dalam dilarang dalam ajaran Islam, ilmu kesehatan pun melarangnya karena dapat menyebabkan berbagai masalah penyakit. 

Baca Juga: Suami Istri Dilarang Hubungan Intim pada Hari Tertentu, Begini Hukumnya Menurut Buya Yahya

6. Jika hendak ingin kembali berhubungan seks, dianjurkan berwudhu terlebih dahulu 

Setelah bersetubuh dan istirahat lama, tetapi suami meminta berhubungan seks kembali, maka dianjurkan bagi keduanya untuk berwudhu, seperti sabda Nabi:

“Kalau salah satu di antara kamu telah mendatangi istrinya kemudian ingin mengulanginya, hendaknya dia berwudu di antara keduanya, karena hal itu lebih bersemangat dalam mengulanginya.”(HR Muslim). 

7. Mandi bersama 

Setelah berhubungan suami istri atau akan berhubungan, agar hubungan menjadi harmonis dalam Islam, pasangan suami istri boleh mandi bersama. 

Sebagaimana yang diceritakan Aisyah istri Rasulullah dalam sabdanya, yaitu: 

“Dahulu saya mandi bersama Nabi SAW dalam satu bejana antara diriku dan dirinya. Bergantian tangan kami dan beliau mendahuluiku sampai saya mengatakan ‘Biarkan untukku, biarkan untukku’ berkata, “Keduanya dalam kondisi junub.” (HR Bukhori dan Muslim). 

Baca Juga: Sperma Suami Tak Keluar Saat Hubungan Intim, Buya Yahya Minta Istri Lakukan Ini Agar Rumah Tangga Tak Rusak

8. Dilarang menyetubuhi istri ketika haid 

Ketika Istri sedang masa haid, suami tidak boleh melakukan hubungan seks. Tetapi diperbolehkan bagi suami menikmati selain dari kemaluannya. 

Berdasarkan hadist dari Aisyah RA: “Dahulu Rasulullah SAW menyuruh salah satu di antara kita ketika haid agar memakai (pembatas) kain kemudian suaminya dapat menikmatinya.” (Muttafaq ‘alaihi).*** 

Editor: H Prastya

Tags

Terkini

Terpopuler