Presiden China Xi Jinping Perintahkan Tentaranya Siap Perang dan Teruskan 'Gen Merah'

- 17 Oktober 2020, 06:57 WIB
Presiden China Xi Jinping saat bertemu dengan Presiden Jokowi (Joko Widodo), pada Sabtu 17 November 2018.
Presiden China Xi Jinping saat bertemu dengan Presiden Jokowi (Joko Widodo), pada Sabtu 17 November 2018. /Foto: Antara/

SEPUTARTANGSEL.COM - Presiden China, Xi Jinping memerintahkan para tentaranya untuk bersiap menghadapi peperangan.

Xi Jinping meminta tentara Republik Rakyat China mengerahkan segenap pikiran dan energi untuk mempersiapkan perang.

Xi Jinping juga memerintahkan kepada tentara China untuk tetap meneruskan 'gen merah' dan menciptakan semangat yang tidak takut akan kesulitan maupun kematian.

Baca Juga: Pemerintah: Vaksin Covid-19 Bukan Satu-satunya Solusi, Patuh Protokol Lebih Penting

Baca Juga: BMKG Ingatkan Waspada Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter di Wilayah Ini

Hal itu disampaikan Xi Jinping menyusul buntunya perundingan ke-7 antara militer India dan Tiongkok untuk menyelesaikan sengketa perbatasan di Ladakh Timur.

Dikutip Seputartangsel.com dari kantor berita Xinhua, Xi Jinping menyampaikan hal tersebut ketika mengunjungi pangkalan Korps Marinir di Provinsi Guangdong, Tiongkok, Selasa 13 Oktober 2020.

Kunjungan Xi Jinping ke pangkalan Korps Marinir itu adalah dalam rangka memperingati 40 tahun Zona Ekonomi Khusus Shenzen, yang didirikan pada 1980 silam.

"Kita harus mengerahkan segenap pikiran dan energi kita untuk mempersiapkan perang dan mempertahankan keadaan siaga tinggi," tegas Xi Jinping.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Istri Luhut Anak Menteri Era Soekarno Hingga Positif Covid-19 Nyaris 400.000

Artikel ini telah tayang di Pikiran-rakyat.com dengan judul: Hubungan dengan India dan AS Kian Panas, Presiden Tiongkok Tuntut Tentaranya Siap Berperang

Xi Jinping juga mengingatkan tentaranya untuk 'benar-benar setia, benar-benar murni, dan benar-benar dapat diandalkan'.

Dalam kunjungannya tersebut, Xi Jinping juga menyerukan para tentaranya untuk tetap meneruskan 'gen merah' dan menciptakan semangat yang tidak takut akan kesulitan maupun kematian.

"Penting untuk meneruskan tradisi yang baik, meneruskan 'gen merah' membangun budaya militer Korps Marinir yang unik, menumbuhkan semangat juang yang tidak takut akan kesulitan dan kematian, dan menghidupkan pasukan," tambah Xi Jinping.

Baca Juga: Soal DPR RI Setujui Anggaran Pengadaan Mobil Dinas KPK, Ahmad Dimyati: Itu Usulan KPK

Baca Juga: Kata Wapres Ma’ruf Amin, Vaksin yang Belum Halal Boleh Digunakan, Ini Syaratnya

Dalam banyak kesempatan, Xi Jinping selama ini memang terlihat berambisi untuk menciptakan ‘gen merah’, yaitu kaum muda yang hidup dengan prinsip-prinsip komunisme.

Dalam kunjungannya ke pangkalan korps marinir tersebut, Xi Jinping juga menegaskan Korps Marinir membutuhkan tentara yang bisa melakukan berbagai tugas dan memiliki banyak kemampuan.

Diketahui, Tuntutan Xi Jinping kepada para tentara Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok adalah pada pelatihan tempur.

Baca Juga: Berkas dan Tersangka Dugaan Pencabutan Red Notice Djoko Tjandra Dilimpahkan ke Kejari Jaksel

Baca Juga: Janji Pensiun Usai Akhir Masa Jabatan 2024, Segini Tabungan Luhut Binsar Pandjaitan

"Penting untuk bertahan dalam memimpin pelatihan dengan pertempuran, memperkuat daya tarik tugas, memperkuat pelatihan yang ditargetkan dan bersifat konfrontatif, serta memukuli dan melatih pasukan dengan keras," ujar sang Presiden.

Xi Jinping menambahkan, diperlukan suatu inovasi dalam teori pertempuran, model pelatihan, dan organisasi untuk meningkatkan pelatihan dan kemampuan tempur tentaranya.

Diduga perintah siap perang tersebut terkait memanasnya hubungan China dengan India dan Amerika Serikat (AS).

Sementara itu, ketegangan antara Tiongkok dan AS masih berada pada titik tertinggi dalam beberapa dekade terakhir.

Baca Juga: Korban PHK di Bogor akan Mendapat Bantuan Dana Rp2,5 Juta, Ini Persyaratannya

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Pastikan Pensiun Usai Akhir Masa Jabatan, 2024 Mendatang

Salah satu faktor yang memengaruhi konflik Tiongkok-AS adalah pandemi virus corona baru (Covid-19), yang menciptakan perpecahan antara kedua negara.

Sementara di saat yang sama, hubungan antara AS dan Taiwan semakin dekat di bawah pemerintahan Donald Trump.

Hal tersebut membuat Tiongkok meningkatkan pelatihan militer mereka di sekitar Taiwan.

Sebuah laporan mengatakan bahwa sekitar 40 jet tempur Tiongkok telah melintasi perbatasan dengan Taiwan dalam kurun waktu 18 hingga 19 September 2020 lalu.*** (Pikiran-rakyat.com/Sarah Nurul Fatia)

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x