Pimpinan Junta Militer Myanmar Akan Perpanjang Keadaan Darurat

- 1 Agustus 2022, 11:55 WIB
Jenderal Min Aung Hlaing, pimpinan junta militer MYanmar yang mengumumkan perpanjangan keadaan darurat selama enam bulan.
Jenderal Min Aung Hlaing, pimpinan junta militer MYanmar yang mengumumkan perpanjangan keadaan darurat selama enam bulan. /Foto: Instagram/@myanmar.tatmadaw/

Baca Juga: WNA Myanmar Te Mau Dong Tewas Bunuh Diri di Rutan Imigrasi, Terpaksa Dimakamkan di Ambon karena Tak Diakui

"Kampanye teror junta dan keputusan palsunga dimungkinkan oleh aliran senjata dan dana yang harus dipotong melalui embargo senjata global dan sanksi yang ditargetkan, termasuk pendapatan minyak, gas, dan bahan bakar jet," seru Maung.

Myanmar, sebagai bagian dari negara Asia Tenggata telah terlibat dalam kekacauan sejak kudeta. 

Setelah itu, konflik meletus di seluruh negeri. Pihak berwenang memberikan tindakan keras terhadap sebagian besar protes damai di kota-kota.

Sebagai pimpinan militer, Min Aung Hlaing membenarkan kudeta. Dia menuduh, telah terjadi kecurangan yang luas pada pemili Noveber 2022 yang memenangkan partai Ung San Suu Kyi.

Baca Juga: Pengungsi Rohingya Gugat Facebook 150 Miliar Dolar AS atas Kekerasan di Myanmar

Sementara itu, Jaringan Asia untuk Pemilu Beas, pemantau pemili independen di Bangko mengatakan, mereka tidak menemukan bukti penipuan massal dalam pemilu. Hasilnya sudah mewakili kehendak rakyat.

Pemerintah Min Aung Hlaing telah berjanji, mengadakan pemilihan baru Agustua tahun depan. Namun, para kritikus skeptis. Mereka memperkirakan setiap pemungutan suara aka berlangsung jauh dari bebas dan adil. ***

Halaman:

Editor: Nani Herawati


Tags

Terkait

Terkini