Network
Hal itu menunjukkan bahwa tsunami yang dipicu oleh gempa bumi bisa mencapai lebih dari 200 kaki (61 meter).
Meskipun ada kisaran prediksi untuk Yang Besar, itu kira-kira dua kali lebih tinggi dari beberapa skenario yang dianggap paling parah sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan 30 zona subduksi lainnya yang dianalisis oleh penulis studi, Cascadia menempati peringkat kelima dalam hal tingkat keparahan tsunami.
Itu berada di belakang zona subduksi seperti Makran (Pakistan dan Iran), Aleutian (Alaska) dan Lesser Antilles (Karibia).
Baca Juga: Gempa 7,4 SR Seputar NTT, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami Hingga 4 Kali, Yuk Pahami Maksudnya
Kendati demikian, Barbot dalam pernyataan menyebut bahwa temuan tersebut masih perlu divalidasi lebih lanjut.
"Jika Anda bersiap untuk tsunami 30 meter, dan tsunami 60 meter datang, Anda pada dasarnya perlu menggandakan ketinggian zona evakuasi Anda. Anda perlu mengubah di mana Anda berencana membangun infrastruktur, seperti rumah sakit dan sekolah," katanya.
"Ini juga mengubah, dalam arti yang lebih praktis, pada dasarnya harga asuransi untuk real estat. Ini mengubah risiko, pada dasarnya, dan bagaimana itu didistribusikan secara spasial,” ujar Barbot lagi.
Sementara itu, Harold Tobin, direktur Pacific Northwest Seismic Network dan profesor ilmu bumi dan ruang angkasa di University of Washington, memperingatkan bahwa penelitian ini perlu dilanjutkan untuk sepenuhnya memperhitungkan variabel-variabel lain.
Baca Juga: Ancaman Tsunami Nontektonik: Tanpa Ada Gempa, Air Langsung Menghantam Daratan
