SEPUTARTANGSEL.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) saat ini tengah melakukan antipasi menyusul potensi tsunami nontektonik yang rawan terjadi di Indonesia.
Tsunami non-tektonik merupakan tsunami yang tidak disebabkan oleh aktivitas kegempaan, melainkan dapat terjadi akibat longsor lereng gunung ke laut.
Adanya aktivitas tersebut mengakibatkan air di lautan dengan cepat menghantam daratan secara tiba-tiba.
Baca Juga: Kronologi Menghilangnya Selebgram Gabby Petito hingga Ditemukan Tewas oleh FBI
Dwikorita Karnawati selaku Kepala BMKG, mengatakan jika hal tersebut dipicu oleh erupsi Gunung Api seperti yang terjadi di Pandeglang, Selat Sunda, Banten pada 2018 lalu.
Dwikorita juga menyebut jika Tsunami kecil yang terjadi di Pulau Seram, Maluku Tengah pada 16 Juli 2021 juga merupakan tsunami nontektonik.
Meski diawali dengan aktifitas kegempaan dengan magnitudo 6,1 namun Dwikorita menjelaskan jika gempa magnitudo tersebut umumnya tidak mampu untuk membangkitkan tsunami.
"Umumnya gempa bumi dengan magnitudo 6.1 di laut dekat pantai belum mampu membangkitkan tsunami," kata Dwikorita dikutip SeputarTangsel.Com dari laman resmi BMKG.