Usai Perpanjang Masa Darurat Militer di Myanmar, Min Aung Hlaing Akan Segera Gelar Pemilu

- 2 Agustus 2021, 11:11 WIB
Pimpinan junta militer, Min Aung Hlaing memperpanjang masa darurat militer di Myanmar.
Pimpinan junta militer, Min Aung Hlaing memperpanjang masa darurat militer di Myanmar. /Foto: Reuters / Stringer/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pimpinan junta militer,  Min Aung Hlaing yang telah melakukan kudeta terhadap pemerintahan yang sah di Myanmar sudah masuk bulan ke enam.

Sampai saat ini, pihak junta militer masih menetapkan negara tersebut dalam keadaan darurat militer.

Namun, Kepala junta militer dikabarkan berjanji akan mencabut status darurat serta akan menggelar pemilihan umum (Pemilu) pada Agustus 2023 mendatang.

Baca Juga: Polres Tangsel Periksa Saksi dan Rekaman CCTV Tertabraknya Ibu Pengendara Matic oleh Moge Peserta Sunmori

Hal ini telah disampaikan oleh pemimpin Min Aung Hlaing dalam pidatonya yang disiarkan melalui saluran TV pada 1 Agustus 2021.

"Kami akan menyelesaikan ketentuan keadaan darurat pada Agustus 2023," ujar Min Aung Hlaing, seperti dikutip Seputartangsel.com dari Guardian.

Min Aung Hlaing juga memastikan agar proses pemilihan umum itu dapat berjalan dengan baik tanpa kegagalan.

Baca Juga: Dokter Tirta Bagikan Tips untuk Orang yang Belum Vaksinasi Agar Terhindar dari Covid-19, Simak Penjelasannya

"Saya berjanji untuk mengadakan pemilihan multipartai tanpa gagal," tambah Min Aung Hlaing dalam pernyataan.

Seperti yang diketahui, pemimpin Min Aung Hlaing itu telah mengingkari janji sebelumnya, yang menyebutkan akan segera menggelar pemilu dalam kurun waktu satu tahun ke depan, tepatnya di tahun 2022.

Kekacauan yang diakibatkan kudeta Myanmar itu pun telah merenggut banyak korban.

Baca Juga: Komentari Sumbangan 2T Akidi Tio, Mahfud MD Diminta Netizen: Pak, Mohon Diberi Atensi Jaksa Pinangki, Rame Ini

Sejak awal kudeta Myanmar berlangsung,  kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP) melaporkan terdapat 940 orang yang tewas.

Selain itu, lebih dari 5.400 orang yang telah ditahan oleh pasukan keamanan Myanmar, termasuk semua pimpinan senior terpilih Myanmar.***

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini

x