Menteri Luar Negeri Yair Lapid memutuskan untuk menyetujui permintaan dari Departemen Luar Negeri AS untuk mendukung tindakan tersebut pasca perdebatan panjang di Kementerian Luar Negeri tentang kemungkinan dampak dari langkah tersebut.
Dikutip dari Middle East Monitor pada Rabu, 23 Juni 2021, Israel yang memandang China sebagai salah satu mitra dagang terpentingnya.
Baca Juga: Biro Politik Ansarullah: Rakyat Yaman Tidak Butuh Pengakuan AS
Karena itu Israel tidak mengeluarkan pernyataan publik yang menjelaskan dukungannya atas seruan UNHCR dalam upaya nyata untuk tidak menonjolkan diri dan menghindari kemarahan Beijing.
Sejak 2017, China telah melakukan pelanggaran besar-besaran dan sistematis terhadap Muslim di Xinjiang.
Baca Juga: Israel Kurangi Pembatasan, Luas Wilayah Nelayan Palestina Menangkap Ikan Bertambah
Hal ini telah mengundang kemarahan negara-negara Barat, mendorong sanksi terhadap pejabat dan perusahaan China. ***