SEPUTARTANGSEL.COM - Tokoh-tokoh pemimpin komunitas Yahudi Inggris menggunakan hari peringatan Holocaust pda 27 Januari 2021 untuk mengarahkan perhatian pada persekusi China terhadap etnis Uyghur Muslim, mengatakan bahwa umat Yahudi "punya otoritas dan kewajiban moral" untuk menyuarakan isu tersebut.
Para Rabbi, pemimpin komunitas dan korban holocaust telah berada di garis depan dalam upaya mendorong pemerintah Inggris untuk mengambil sikap yang lebih kuat terhadap China atas perlakuan terhadap etnis Uyghur yang brutal.
"Sebagai sebuah komunitas, kami selalu sangat ragu dalam membandingkan suatu hal dengan Holocaust,"kata Marie van der Zyl, presiden Board of Deputies of British Jews dalam sebuah surat kepada perdana menteri Inggris baru-baru ini.
Baca Juga: Innalillahi, Anies Baswedan Berduka: Ia Telah Jadi Jenazah
Akan tetapi ada banyak kesamaan di antara apa yang terjai di China dengan apa yang terjadi di Jerman dibawah kekuasaan partai Nazi di tahun 1930-an dan 1940an, kata Marie. Sembari mendesak Boris Johnson untuk bersikap, ia mengatakan pelanggaran terhadap hak-hak manusia etnis Uyghur telah "terbentuk menjadi sumber kemarahan terbesar di masa kita."
Di hari Senin 25 Januari 2021, René Cassin, sebuah organisasi Yahudi pembela hak asasi manusia akan menjadi tuan rumah bersama sebuah acara antar-agama untuk hari peringatan Holocaust, bertujuan menyoroti penahanan lebih dari satu juta warga Uyghur dan minoritas lainnya di kamp-kamp Xinjiang.
Dikutip Seputartangsel.com dari The Guardian Senin 25 Januari 2021, di dalam sebuah video untuk mengisi acara itu terlihat sejumlah Rabbi senior bersama Rowan Williams, mantan uskup agung Canterbury, dan Andrew Copson, ketua pelaksana organisasi amal Humanist UK.
Baca Juga: Kementerian Kesehatan: Reaksi Anafilaktik dalam Vaksinasi Covid-19 Belum Ditemukan