Network
SEPUTARTANGSEL.COM – Saat satu keluarga sedang menikmati tidur malam, mendadak terdengar suara-suara dari dapur.
Demikian tutur Ratchadawan Puengprasopporn.
Kemudian dia dan suaminya pergi untuk menyelidiki.
Baca Juga: Bikin Deg-degan, Burung Harga Rp 60 Juta Nyaris Hilang
Betapa terkejutnya mereka ketika melihat gajah itu sudah menjebol dinding dapur. Lalu menjulurkan kepalanya ke dapurnya, mengaduk-aduk rak, dan mengambil makanan dengan belalainya dari kantong plastik.
Ini bukan gangguan pertama yang dia dapatkan dari Boonmee, seekor gajah jantan liar berusia empat puluhan, yang dikenal di antara penduduk dan petugas taman sebagai pengunjung yang sering ke desa.
Dikutip dari Euro News pada Senin, 21 Juni 2021, otoritas setempat dan pejabat taman nasional mengunjungi Ratchadawan dan keluarganya pada hari berikutnya. Mereka menyarankannya untuk membuang makanan, terutama yang asin.
Baca Juga: Hamas Menanggapi Ancaman Perdana Menteri Israel: Jangan Bermimpi Kami Kibarkan Bendera Putih!
Pattarapol Maneeon, dokter hewan dari Departemen Taman Nasional dan Margasatwa, menjelaskan bahwa mungkin saja tidak ada cukup makanan asin di alam liar selama musim hujan.
Hal ini memaksa gajah itu untuk mencari garam di desa-desa setempat.
Diperkirakan ada 3.000 gajah liar di Thailand menurut Pusat Konservasi Gajah Thailand.
Baca Juga: Proyek Gardu Induk Senilai Rp 78,4 Miliar Rampung Dikerjakan di Cilegon
Saat manusia mendorong lebih dekat ke hutan untuk lahan dan pertanian, gajah terpaksa keluar dari habitat mereka yang menyusut untuk mencari makanan.
Konflik manusia-gajah terkadang mematikan dan melemahkan upaya pelestarian spesies.
Namun dalam kasus ini, perselisihan diselesaikan secara damai.
Baca Juga: Kembali Berulah Usai Bebas Penjara, Nora Alexandra Sampaikan Sudah Nasehati Jerinx
Boonmee akan mendapatkan garam buatannya di hutan sementara pihak berwenang telah berjanji untuk memperbaiki rumah Ratchadawan. ***
