Benjamin Netanyahu Kembali Menjadi Perdana Menteri Israel

- 7 April 2021, 11:41 WIB
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu /Sumber: The Jerusalem Post/

SEPUTARTANGSEL.COM – Benjamin Netanyahu ditunjuk Presiden Israel Reuven Rivlin untuk membentuk kabinet.

Hal ini berarti Netanyahu kembali menjadi Perdana Menteri Israel setelah kebuntuan politik pada pemilihan umum keempat pada Maret lalu.

Sebagai pemimpin Israel yang sudah menjabat Perdana Menteri sejak 2009, Netanyahu menghadapi tantangan untuk merekrut sekutu-sekutunya untuk membentuk sebuah koalisi pemerintahan yang baru.

Baca Juga: Pemerintah Beri Bantuan Hingga Rp 50 Juta Untuk Warga Terdampak Banjir Bandang NTT

Baca Juga: Gagal Bayar Vaksin, Pfizer Ogah Kirim Vaksin ke Israel

Menurut Konstitusi Israel, Benjamin Netanyahu hanya memiliki 28 hari untuk membentuk kabinet. Jika pada masa tersebut dia gagal membentuk koalisi pemerintahan maka terpaksa pemilihan umum akan diulang untuk yang kelima kalinya.

Rivlin mengumumkan keputusannya menunjuk Netanyahu di televisi nasional pada Selasa, 6 April 2021, setelah ketiadaan kandidat pasti untuk membentuk pemerintahan pasca pemilu keempat. Seperti dilansir dari Reuters.

“Saya sangat menyesal, saya mendapat kesan bahwa tidak ada kandidat pada tahap ini untuk memiliki peluang nyata dalam membentuk pemerintahan, yang akan memenangkan mosi percaya di parlemen,” kata Rivlin.

Baca Juga: Bencana NTT dan NTB, Kemenkominfo dan Operator Seluler Tengah Memulihkan Layanan

Baca Juga: Terkait Soal Larangan Mudik Lebaran 2021, Sandiaga Uno Berencana Untuk Lakukan Ini

Dalam siarannya, Rivlin mengatakan bahwa di bawah konstitusi Israel, Netanyahu adalah perdana menteri saat ini walaupun proses hukum atas tuduhan korupsi yang dilakukan Netanyahu masih terus berjalan.

Penunjukan ini tentu saja membawa kekecewaan bagi aliansi oposisi yang dipimpin Yair Lapid. Dia berpendapat bahwa pengangkatan Netanyahu sebagai perdana menteri sangat memalukan.

“Presiden telah memenuhi tugasnya dan ia tidak punya pilihan, tetapi memberikan Netanyahu mandat adalah noda yang memalukan bagi Israel,” ujar pemimpin Partai Yesh Atid tersebut.

Baca Juga: Turnamen Indonesia Master Super 100 Resmi Batal, Simak Penjelasan PBSI

Baca Juga: Twitter Didenda Karena Gagal Menghapus Konten

Diketahui bahwa Israel kembali mengadakan pemilihan umum untuk keempat kalinya dalam dua tahun pada 23 Maret lalu.

Hasil dari pemilihan tersebut berakhir imbang baik aliansi oposisi atau blok agama yang dipimpin oleh Netanyahu, hasil imbang tersebut membuat keadaan perpolitikan di Israel jatuh pada ketidakpastian.

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah