SEPUTARTANGSEL.COM - Pembantaian di Myanmar oleh junta militer terhadap demonstran dan masyarakat sipil kian mengganas.
Ratusan orang telah menjadi korban ke ganasan militer Myanmar yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing sebagai pelaku kudeta terhadap kepemimpinan Aung San Suu Kyi.
Kekacauan yang terjadi dan situasi yang kian buruk, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) langsung perintahkan semua diplomat dan keluarga yang tidak penting dari Myanmar untuk pulang.
Baca Juga: Geram dengan Sikap Moeldoko, Andi Arief Sebut Begini
Baca Juga: Moeldoko Sebut, Ia Tidak Pernah Mengemis Pangkat dan Jabatan
Hal itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan menimpa pada penduduk AS yang ada di Myanmar.
Pasalnya, protes dan aksi demonstran dari para kelompok antikudeta akan terus berlanjut.
"Militer Burma (julukan Myanmar) telah menahan dan menggulingkan pejabat pemerintah terpilih. Protes dan demonstrasi menentang kekuasaan militer telah terjadi dan diperkirakan akan terus berlanjut," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Rabu, 31 Maret 2021.
Baca Juga: Bikin Terenyuh, Ban Kapten Yang Dibuang Ronaldo Ternyata Bisa Biayai Perawatan Bayi