Ratusan Orang Tewas, Myanmar Pererat Kerjasama Militer dengan Rusia, Kedua Negara Dapat Kecaman Dunia

- 27 Maret 2021, 13:25 WIB
Militer Myanmar.
Militer Myanmar. /Foto: Instagram.com/@myanmar.tatmadaw/

 
SEPUTARTANGSEL.COM - Rusia menjadi perhatian masyarakat global atas kebijakan yang diambilnya.

Pasalnya, Rusia dikabarkan telah mempererat kerjasama militer dengan junta militer Myanmar, padahal saat ini junta militer Myanmar tengah menuai berbagai kecaman dari masyarakat global atas kudeta dan tindakan represif terhadap masyarakat sipil.

Mengetahui hal itu, Rusia seakan telah menutup telinganya untuk mendengarkan cibiran dengan tetap menjalin kerjasama dengan Myanmar.

Baca Juga: Sejumlah Warga Mengeluh Mati Listrik di Jakarta, Sekarang Sudah Normal

Baca Juga: Simak Kode Redeem Free Fire FF Terbaru Sabtu 27 Maret 2021, Buruan Klaim Tunggu Apa Lagi

Kondisi di Myanmar saat ini masih memanas, demo antikudeta terus digaungkan oleh masyarakat sipil dan saat ini militer Myanmar sudah menetapkan status darurat militer.

Kudeta yang dilakukan oleh Jenderal Min Aung Hlaing terhadap Aung San Suu Kyi sebagai pemimpin sah pada 1 Februari 2021 lalu itu juga telah memakan banyak korban.

Militer mengambil alih pemerintahan dengan tuduhan partai Aung San Suu Kyi berbuat curang di pemilihan umum bulan November 2020.

Baca Juga: Sempat Heboh Ada Bom di Duren Sawit, Ternyata…

Baca Juga: Sein Kanan Malah Belok KIri, Ternyata Ini Alasannya

Masyarakat yang menolak dipimpin junta militer, turun ke jalan menggelar demonstrasi.

Puluhan orang tewas akibat bentrokan dengan aparat keamanan selama demonstrasi.

Berbagai laporan yang mengungkap brutalitas aparat dalam menangani demonstran banyak tersebar.

Sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi kepada militer Myanmar atas represi yang dilakukannya.

Baca Juga: Begal Sadis Bekasi Ditangkap, Pelakunya Masih di Bawah Umur

Meski banyak negara di dunia mengecam dan mengutuk militer Myanmar, Rusia tetap memutuskan untuk menjalin kerja sama.

Dikutip dari Reuters pada 26  Maret 2021, Alexander Fomin, Wakil Menteri Pertahanan Rusia, menemui pemimpin junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing di ibu kota Myanmar.

Alexander Fomin mengatakan, Myanmar adalah sekutu andalan Rusia di Asia.

Baca Juga: Libur Mudik Lebaran Idul Fitri 2021 Dilarang, DPR Ingatkan Pemerintah Tentang Ini

Dalam sebuah video yang ditayangkan Zvezda TV, Alexander Fomin bersalaman dengan Min Aung Hlaing dan dianugerahi medali kehormatan dalam pertemuan itu.

"Anda, jenderal senior yang terhormat, berpartisipasi dalam parade peringatan 75 tahun kemenangan Perang Patriotik kami," sebut Alexander Fomin kepada Min Aung Hlaing.

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul: Rusia Perkuat Kerja Sama Militer dengan Myanmar, Tak Peduli Kecaman Dunia

Baca Juga: Eksepsi Habib Rizieq Shihab Salahkan Mahfud MD, Begini Tanggapan Menko Polhukam

"Kunjungan kami saat ini adalah balasan atas partisipasi itu," ucapnya lagi.***(Pikiran Rakyat /Rio Rizky Pangestu)

Editor: Muhammad Hafid


Tags

Terkait

Terkini