Korea Utara Luncurkan Dua Rudal Balistik, Tantangan Pertama Kim Jong Un Terhadap Joe Biden

- 25 Maret 2021, 16:20 WIB
Ilustrasi rudal. Korea Utara baru saja menembakan  rudal jarak pendek ke arah Jepang hingga mendapat reaksi dari Negeri Sakura, Amerika Serikat hingga Korea Selatan.*
Ilustrasi rudal. Korea Utara baru saja menembakan rudal jarak pendek ke arah Jepang hingga mendapat reaksi dari Negeri Sakura, Amerika Serikat hingga Korea Selatan.* /Pixabay/SpaceX-Imagery

SEPUTARTANGSEL.COM - Korea Utara (Korut) kembali membuat ketegangan bagi negara-negara tetangganya.

Pasalnya, Pihak Militer Korea Selatan (Korsel), Jepang, dan Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasikan atas adanya dua rudal balistik yang diluncurkan oleh Korut ke laut pesisir timur semenanjung Korea pada Kamis, 25 Maret 2021 pagi.

Peluncuran rudal balistik itu menjadi sebuah tantangan besar bagi Joe Biden untuk menghadapi Pyongyang.

Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 16 Dibuka, Gelombang Terakhir?

Baca Juga: Partai Demokrat Versi KLB Prescon di Hambalang, Andi Arief: Kita Doakan Alam Bersahabat dengan Mereka

Sebab, rudal balistik itu menjadi yang pertama diluncurkan sejak presiden Joe Biden terpilih sebagai presiden AS pada 20 Januari 2021 lalu.

Sebelumnya, Resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Security Council resolution) telah secara tegas melarang Korut untuk mengembangkan rudal balistiknya.

Hingga saat ini hubungan antara Korut dan AS masih memanas, sebab negara di bawah pimpinan Kim Jong Un itu mengatakan belum ada pembicaraan sama sekali dengan AS.

Baca Juga: 7 Buah Kaya Akan Vitamin C, Bermanfaat Buat Sistem Kekebalan Tubuh, Murah Dan Gampang ditemuin, Yuk Cek

Baca Juga: Kapal Asing Marak Mencuri Ikan, DPR Kebut RUU Keamanan Laut

Sementara itu, pemerintahan Joe Biden saat ini sedang gencar memfokuskan pada pembahasan denuklirisasi Korea Utara saat melakukan kunjungan ke Asia Timur.

Kunjungan tur tersebut sebagai upaya Joe Biden untuk mempersiapkan diri dari ancaman mengingat rudal balistik Antar-Benua (ICBM) milik pemimpin tertinggi Korut Kim Jong Un yang tengah proses uji coba.

Menurut Kepala Staf Gabungan Seoul (JCS), rudal balistik yang diduga milik Korut itu diluncurkan menuju Laut Jepang atau yang dikenal dengan sebutan Laut Timur di Korea.

Baca Juga: Demonstrasi Anti Kudeta Militer Berlanjut, 96 WNI Tinggalkan Myanmar

Atas adanya permasalahan ini, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga turut membenarkan adanya rudal balistik yang jatuh di luar laut zona ekonomi eksklusif Jepang.

Pemerintahan Jepang pun memperingatkan kapal-kapal yang melewati perairan tersebut untuk tidak mendekati benda asing itu dan meminta kepada awak kapal untuk segera melaporkan informasi terkait jatuhnya puing-puing yang ditemukan, kepada pihak berwenang.

"Peluncuran pertama rudal balistik yang hanya terhitung dalam waktu kurang satu tahun itu jelas sebagai sebuah ancaman bagi perdamaian dan stabilitas di Jepang maupun di kawasan sekitarnya. Dengan ini, Korea Utara telah melanggar resolusi PBB," kata Suga, seperti yang dikutip SeputarTangsel.Com dari Al Jazeera pada Kamis, 25 Maret 2021.

Baca Juga: Memprihatinkan, Kondisi Jackie Chan yang Viral Bikin Netizen Kaget: Tampak Tua dan Wajahnya Lesu

Jepang kemudian menginformasikan bahwa Korea Utara telah menembakkan satu rudal balistik pada pukul 07.04 pagi (22.04 GMT).

Rudal kedua diluncurkan pada pukul 07.23 pagi arah timur. Masing-masing rudal balistik itu terbang dengan ketinggian 420 kilometer (261 mil) dan 430 kilometer, sebelum akhirnya jatuh ke permukaan laut.

Selain itu, Suga mengatakan dirinya akan membahas secara menyeluruh terkait masalah Korut, termasuk tentang peluncuran rudal balistik, ketika dirinya melakukan kunjungan ke Washington, DC bulan depan.

Baca Juga: Innalillahi, Mantan Kapuspen ABRI dan Menteri Dalam Negeri Syarwan Hamid Meninggal Dunia

JCS juga mengatakan bahwa AS dan Korsel masih terus menggali dan menganalisis data peluncuran rudal balistik untuk tambahan informasi.

Disusul dengan pernyataan pejabat senior AS yang mengungkapkan bahwa peninjauan kebijakan Korea Utara oleh pemerintahan AS sudah berada di tahap akhir dan akan segera dilakukan pembahasan minggu depan.***

Editor: Sugih Hartanto


Tags

Terkait

Terkini