Baca Juga: Kapal Asing Marak Mencuri Ikan, DPR Kebut RUU Keamanan Laut
Sementara itu, pemerintahan Joe Biden saat ini sedang gencar memfokuskan pada pembahasan denuklirisasi Korea Utara saat melakukan kunjungan ke Asia Timur.
Kunjungan tur tersebut sebagai upaya Joe Biden untuk mempersiapkan diri dari ancaman mengingat rudal balistik Antar-Benua (ICBM) milik pemimpin tertinggi Korut Kim Jong Un yang tengah proses uji coba.
Menurut Kepala Staf Gabungan Seoul (JCS), rudal balistik yang diduga milik Korut itu diluncurkan menuju Laut Jepang atau yang dikenal dengan sebutan Laut Timur di Korea.
Baca Juga: Demonstrasi Anti Kudeta Militer Berlanjut, 96 WNI Tinggalkan Myanmar
Atas adanya permasalahan ini, Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga turut membenarkan adanya rudal balistik yang jatuh di luar laut zona ekonomi eksklusif Jepang.
Pemerintahan Jepang pun memperingatkan kapal-kapal yang melewati perairan tersebut untuk tidak mendekati benda asing itu dan meminta kepada awak kapal untuk segera melaporkan informasi terkait jatuhnya puing-puing yang ditemukan, kepada pihak berwenang.
"Peluncuran pertama rudal balistik yang hanya terhitung dalam waktu kurang satu tahun itu jelas sebagai sebuah ancaman bagi perdamaian dan stabilitas di Jepang maupun di kawasan sekitarnya. Dengan ini, Korea Utara telah melanggar resolusi PBB," kata Suga, seperti yang dikutip SeputarTangsel.Com dari Al Jazeera pada Kamis, 25 Maret 2021.
Baca Juga: Memprihatinkan, Kondisi Jackie Chan yang Viral Bikin Netizen Kaget: Tampak Tua dan Wajahnya Lesu
Jepang kemudian menginformasikan bahwa Korea Utara telah menembakkan satu rudal balistik pada pukul 07.04 pagi (22.04 GMT).