"Pelaku, penyerang, musuh rakyat Myanmar, SAC (Dewan Administrasi Negara) yang jahat akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap tetes darah yang tumpah," katanya melalui sebuah pesan.
Peristiwa kekerasan yang mengorbankan banyak nyawa itu pun dikutuk oleh Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Myanmar.
"Komunitas internasional, termasuk para aktor regional, harus bersatu dalam solidaritas dengan rakyat Myanmar dan aspirasi demokrasi mereka," kata Christine Schraner Burgener pada hari Minggu kemarin.
Baca Juga: Jadwal Acara TV di RCTI Hari Ini, Senin 15 Maret 2021, Ada Ikatan Cinta hingga Indonesian Idol
"Kebrutalan yang sedang berlangsung, termasuk terhadap personel medis dan penghancuran infrastruktur publik, sangat merusak prospek perdamaian dan stabilitas," sambungnya.
Selain PBB, Duta Besar Inggris untuk Myanmar, Dan Chugg juga mengaku terkejut dengan kekerasan yang menyebabkan kematian yang dilakukan oleh pasukan keamanan kepada orang-orang tidak bersalah.***