Sungai Yarlung Tsangpo sangat sakral bagi rakyat Tibet karena dianggap merepresentasikan tubuh Dorje Phagmo, salah satu inkarnasi tertinggi dalam budaya Tibet.
Baca Juga: Pemerintah Berlakukan Lagi PPKM Mikro Mulai 9-22 Februari 2021, Begini Aturan dan Penjelasannya
Baca Juga: Selamat, Kesha Ratuliu dan Adhi Permana Resmi Menikah, Intip Sosok Sang Suami yang Menjadi Sorotan
Kepala Lingkungan dan Pembangunan dari Institut Kebijakan Tibet, Tempa Gyaltsen Zamlha mengatakan penghormatan seperti ini sudah berkembang sejak berabad-abad lalu.
Namun, semua berubah setelah Republik Rakyat China (RRC) yang dikendalikan Partai Komunis China (PKC) mengambil alih wilayah Tibet pada 1950.
"Kita tak punya bendungan satu pun sebelum dicaplok China, bukan karena kita tidak bisa membangunnya, tetapi karena kami sangat menghargai sifat alamiah sungai itu sendiri," tuturnya.
"China akan melakukan apapun yang menguntungkan pertumbuhan mereka dan ini sangat membuat frustasi karena rakyat Tibet tidak dilibatkan," ujar Zamlha.
Sungai Yarlung Tsangpo merupakan sungai tertinggi di dunia. Hulunya bermuara dari gletser di barat Tibet, sekitar 5.000 meter di atas permukaan laut.
Sungai ini kemudian terjun ke ketinggian 2.700 meter, melalui apa yang disebut sebagai Ngarai Besar Yarlung Tsangpo, dua kali lebih dalam daripada Grand Canyon di Amerika Serikat.