Ribuan Warga Hong Kong Hijrah ke Inggris, Ini Penyebabnya

- 1 Februari 2021, 13:09 WIB
Paspor Luar Negeri Nasional Inggris (BNO) dan Wilayah Administratif Khusus Hong Kong dari Republik Rakyat Tiongkok berada di atas bagasi keluarga Lai sebelum mereka beremigrasi ke Skotlandia, di rumah orang tua Asa Lai di Hong Kong, China 17 Desember 2020.
Paspor Luar Negeri Nasional Inggris (BNO) dan Wilayah Administratif Khusus Hong Kong dari Republik Rakyat Tiongkok berada di atas bagasi keluarga Lai sebelum mereka beremigrasi ke Skotlandia, di rumah orang tua Asa Lai di Hong Kong, China 17 Desember 2020. /Foto: REUTERS/Tyrone Siu/

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Diresmikan Presiden Jokowi Siang Ini, Merger BSM, BNIS dan BRIS

Pemerintah Inggris mengatakan sebanyak 7.000 warga dengan paspor British National Overseas, sebuah dokumen perjalanan yang bisa diajukan warga Hong Kong sebelum kota mereka diserahkan kepada China pada tahun 1997, telah datang di Inggris sejak bulan Juli 2020 pada visa sebelumnya yang mengizinkan tinggal selama enam bulan.

Diperkirakan lebih dari 300.000 orang akan mengajukan perpanjangan izin tinggal selama lima tahun ke depan.

"Sebelum diumumkannya BN(O) visa pada bulan Juli, kami tidak menerima banyak pertanyaan tentang imigrasi Inggris, mungkin kurang dari sepuluh setiap bulannya," kata Andrew Lo, pendiri Anlex Immigration Consultants di Hong Kong.

"Sekarang kami menerima sekitar 10 hingga 15 panggilan setiap harinya menanyakan hal itu," tambahnya.

Baca Juga: Selebgram Abdul Kadir (AK) Ditangkap Polisi Saat Sedang 'Pesta' Sabu di Kamar Hotel

Baca Juga: Yuk Cobain, Uji Coba Fly Over Tapal Kuda Lenteng Agung Segera Berakhir Besok, Bisa Makin Cepet Sampai Tujuan

Mike, seorang jurnalis foto mengungkapkan rencananya untuk mengajukan visa dan pindah bersama istrinya dan anaknya ke kota Leeds pada bulan April mendatang.

Dorongan untuk meninggalkan Hong Kong muncul setelah kondisi politik kota tersebut memburuk sesudah demonstrasi anti pemerintah. Ia juga menyadari bahwa kepolisian setempat secara politik memihak pemerintah.

Dikutip Seputartangsel.com dari ABC News 1 Februari 2021, kepolisian Hong Kong telah dikritik oleh para pendukung pro-demokrasi karena kebrutalan dan penggunaan kekerasan yang berlebihan.

Halaman:

Editor: Ihya R. Azzam


Tags

Terkait

Terkini