Aung San Suu Kyi dan Politisi Myanmar Lainnya Ditangkap, Ada Apa?

- 1 Februari 2021, 11:45 WIB
Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri konferensi pers bersama Pertemuan Tingkat Tinggi Jepang-Mekong di Wisma Tamu Istana Akasaka di Tokyo, Jepang, 9 Oktober 2018.
Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri konferensi pers bersama Pertemuan Tingkat Tinggi Jepang-Mekong di Wisma Tamu Istana Akasaka di Tokyo, Jepang, 9 Oktober 2018. /Foto: Reuters/Franck Robichon/

Baca Juga: Cari Rumah Sakit Rawat Covid-19, Cek Dulu di Aplikasi Siranap Supaya Tidak Ada Penolakan

Televisi yang dikelola negara, MRTV mengatakan di sebuah post Facebook bahwa mereka tidak bisa menayangkan berita karena kendala teknis.

Menurut Seorang politisi dari NLD yang tidak ingin namanya disebutkan, salah satu dari banyak orang yang ditangkap adalah Han Thar Myint, anggota komite eksekutif partai NLD.

Suu Kyi, pemenang hadiah Nobel perdamaian yang berusia 75 tahun berkuasa setelah menang telak di pemilihan tahun 2015, setelah menjadi tahanan rumah selama bertahun-tahun dalam perjuangannya menegakkan demokrasi di Myanmar.

Citranya di mata Internasional sebagai pembela hak asasi manusia sirna setelah ratusan ribu warga etnis Rohingya melarikan diri dari operasi militer di negara bagian Rakhine, Myanmar barat pada tahun 2017. Meskipun demikian, ia tetap terkenal di dalam negeri.

Baca Juga: Waspada, BMKG beri peringatan untuk 5 Wilayah di Jakarta Hari Ini, Senin 1 Februari 2021, Ada Apa?

Baca Juga: Sariawan Disebut Gejala Baru Covid-19, PB IDI Ungkap Ciri-ciri Orang Terpapar Virus Corona

Militer myanmar mengatakan pada hari Sabtu, 30 Januari 2021 bahwa mereka akan melindungi dan mematuhi konstitusi dan bertindak sesuai hukum setelah beberapa komentar mereka sebelumnya menimbulkan ketakutan akan terjadinya kudeta.

Komisi pemilihan Myanmar telah menolak tuduhan militer akan adanya kecurangan. Menurut mereka tidak ditemukan adanya kesalahan besar yang dapat mempengaruhi kredibilitas pemilihan tersebut.

Dikutip Seputartangsel.com dari Reuters, 1 Februari 2021, konstitusi Myanmar mencadangkan 25 persen kursi parlemen untuk militer dan mengendalikan tiga menteri kunci di pemerintahan Suu Kyi.***

Halaman:

Editor: Ihya R. Azzam


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah