Aung San Suu Kyi dan Politisi Myanmar Lainnya Ditangkap, Ada Apa?

- 1 Februari 2021, 11:45 WIB
Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri konferensi pers bersama Pertemuan Tingkat Tinggi Jepang-Mekong di Wisma Tamu Istana Akasaka di Tokyo, Jepang, 9 Oktober 2018.
Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri konferensi pers bersama Pertemuan Tingkat Tinggi Jepang-Mekong di Wisma Tamu Istana Akasaka di Tokyo, Jepang, 9 Oktober 2018. /Foto: Reuters/Franck Robichon/

SEPUTARTANGSEL.COM - Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa telah ditahan dalam penggerebekan dini hari, kata juru bicara partai National League for Democracy (NLD) di hari Senin, 1 Februari 2021.

Penangkapan ini terjadi setelah ketegangan yang meningkat di antara pemerintahan sipil dan militer yang menimbulkan ketakutan akan terjadinya kudeta, setelah pemilihan umum yang dianggap militer ada kecurangan.

Myo Nyunt, juru bicara NLD mengatakan kepada Reuters via telepon bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan pemimpin lainnya telah "dibawa" pada dini hari.

Baca Juga: CEK FAKTA: Pemberian Vaksin Covid-19 Kepada Ibu Hamil Berdampak Cacat pada Janin Dalam Kandungan

Baca Juga: SBY Tiba-tiba Minta Pemegang Kekuasaan Berpolitik Yang Bermoral dan Beradab, Sindir Jokowi?

"Saya ingin memberitahukan masyarakat untuk tidak merespon dengan keras dan saya ingin mereka untuk bertindak sesuai hukum," katanya, sembari menambahkan bahwa ia sendiri kemungkinan juga akan ditangkap. Reuters belum bisa menghubunginya kembali hingga saat ini.

Jaringan telepon ke Naypyitaw, ibukota Myanmar juga terputus pada hari Senin dini hari, di mana parlemen seharusnya mengadakan pertemuan setelah partai NLD menang telak pada pemilihan umum di bulan November.

Juru bicara militer Myanmar tidak menjawab panggilan telepon untuk memberikan komentar. Seorang saksi mengatakan para tentara telah dikerahkan diluar balai kota Yangon.

Baca Juga: KPK Usut Kasus Dugaan Korupsi Dana Bansos, Siapa Targetnya?

Baca Juga: Cari Rumah Sakit Rawat Covid-19, Cek Dulu di Aplikasi Siranap Supaya Tidak Ada Penolakan

Televisi yang dikelola negara, MRTV mengatakan di sebuah post Facebook bahwa mereka tidak bisa menayangkan berita karena kendala teknis.

Menurut Seorang politisi dari NLD yang tidak ingin namanya disebutkan, salah satu dari banyak orang yang ditangkap adalah Han Thar Myint, anggota komite eksekutif partai NLD.

Suu Kyi, pemenang hadiah Nobel perdamaian yang berusia 75 tahun berkuasa setelah menang telak di pemilihan tahun 2015, setelah menjadi tahanan rumah selama bertahun-tahun dalam perjuangannya menegakkan demokrasi di Myanmar.

Citranya di mata Internasional sebagai pembela hak asasi manusia sirna setelah ratusan ribu warga etnis Rohingya melarikan diri dari operasi militer di negara bagian Rakhine, Myanmar barat pada tahun 2017. Meskipun demikian, ia tetap terkenal di dalam negeri.

Baca Juga: Waspada, BMKG beri peringatan untuk 5 Wilayah di Jakarta Hari Ini, Senin 1 Februari 2021, Ada Apa?

Baca Juga: Sariawan Disebut Gejala Baru Covid-19, PB IDI Ungkap Ciri-ciri Orang Terpapar Virus Corona

Militer myanmar mengatakan pada hari Sabtu, 30 Januari 2021 bahwa mereka akan melindungi dan mematuhi konstitusi dan bertindak sesuai hukum setelah beberapa komentar mereka sebelumnya menimbulkan ketakutan akan terjadinya kudeta.

Komisi pemilihan Myanmar telah menolak tuduhan militer akan adanya kecurangan. Menurut mereka tidak ditemukan adanya kesalahan besar yang dapat mempengaruhi kredibilitas pemilihan tersebut.

Dikutip Seputartangsel.com dari Reuters, 1 Februari 2021, konstitusi Myanmar mencadangkan 25 persen kursi parlemen untuk militer dan mengendalikan tiga menteri kunci di pemerintahan Suu Kyi.***

Editor: Ihya R. Azzam


Tags

Terkait

Terkini