SEPUTARTANGSEL.COM - Baru 6 hari setelah pelantikannya, pemerintah Amerika Serikat di bawah pimpinan Joe Biden mengumumkan akan melanjutkan hubungan dengan para pemimpin Palestina dan mengembalikan kontribusi Amerika dengan PBB, yang menyediakan bantuan kepada Palestina.
Perubahan ini diumumkan melalui pidato virtual di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dibawakan oleh Richard Mills, duta besar Amerika di PBB. Mills juga mengatakan bahwa pemerintah baru ini akan berkomitmen pada solusi dua negara pada konflik Israel-Palestina.
Mills juga mengatakan bahwa ini adalah cara terbaik untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi yang demokratis.
Baca Juga: Resmi Dilantik Jadi Kapolri, Jenderal Pol Listyo: Pertanggungjawaban kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
Baca Juga: Pemda DKI Tambah Lokasi Pemakaman dengan Protokol Covid-19, Cek di Sini Lokasinya
Pernyataan tersebut menandai penolakan pada kebijakan yang dibuat Donald Trump selama empat tahun terakhir, yang dinilai sangat memihak kepada kepentingan pemerintahan sayap kanan Israel.
Pemerintah Amerika di bawah kepemimpinan Trump telah menutup kantor Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) di Washington D.C., dan menghentikan kontribusi kepada agensi bantuan dan pekerjaan PBB yang memberikan bantuan kepada pengungsi Palestina serta keturunannya.
Trump juga memerintahkan pemindahan kator kedutaan besar Amerika Serikat dari kota Tel Aviv ke Jerusalem, dalam rangka mengakui kota tersebut sebagai ibukota Israel, mengakui kedaulatan Israel terhadap dataran tinggi Golan, dan mengajukan rancangan perdamaian yang membiarkan pemukiman Israel di Tepi Barat Palestina.
Baca Juga: Astaghfirulloh, 5 Pelaku Perampokan Minimarket Ternyata Masih Berusia Muda