Israel Langgar Gencatan Senjata, Menyerbu Masjid Al Aqsa Setelah Shalat Jumat

22 Mei 2021, 10:06 WIB
Warga Palestina berkumpul di Kompleks Masjid Al Aqsa. /Sumber: Al Jazeera / AFP / Ahmad Gharabli/

SEPUTARTANGSEL.COM – Kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan militan Palestina di Jalur Gaza dimulai hari Jumat, 21 Mei 2021. Namun, beberapa jam berjalan kembali terjadi ketegangan kembali di Yerusalem.

Polisi menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa dan menembakkan gas air mata ke arah warga Palestina setelah shalat Jumat.

Sampai saat ini tidak diketahui apa yang memicu kekerasan di Al Aqsa. Polisi menembakkan granat setrum dan gas air mata kepada warga Palestina yang berkumpul. Hal tersebut disambut dengan lemparan batu.

Baca Juga: Puji Adanya Gencatan Senjata, Joe Biden Berjanji untuk Kirimkan Bantuan Kemanusiaan Kepada Gaza

Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan Israel menunjukkan sikap tidak tulus.

“Gencatan senjata di Gaza, #Attack di Yerusalem! Sikap Israel yang tidak tulus dan munafik akan terus berlanjut. Kekejaman ini, yang membatasi kebebasan berkeyakinan dan beribadah, sekarang harus diakhiri!” tulis Kementerian Mesir dalam Twitter.

Raja Arab Saudi Salman mengutuk apa yang dilakukan oleh polisi. Dia menyebutnya sebagai agresi Israel di Yerusalem dan Jalur Gaza. Demikian yang dilakukan saat panggilan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Baca Juga: Israel dan Hamas Umumkan Gencatan Senjata Jumat Ini

Dalam pembicaraannya, Raja Salman mengatakan kerajaannya akan terus menjangkau semua pihak untuk menekan pendudukan Israel.

Sebelumnya, Arab Saudi sudah menyambut baik deklarasi gencatan senjata dari kedua pihak yang bertikai. Raja menyatakan, pihaknya menghargai upaya mediasi Mesir dan Internasional. Demikian diungkapkan kantor berita negara Arab Saudi (SPA) mengutip pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Meski terjadi pelanggaran dan penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa oleh polisi Israel, banyak pihak masih berharap gencatan senjata masih dapat dipertahankan.

 

Baca Juga: Bandingkan Sikap Pemerintah dengan Singapura Terkait Kebocoran Data, Roy Suryo: Kalau di Indonesia? Ambyar

PBB selanjutnya akan menyelesaikan masalah fundamental, yaitu bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“PBB percaya bahwa sekarang saatnya untuk melihat masalah fundamental, dalam proses perdamaian,” ujar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di markas besar PBB, New York.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataannya kepada Mesir yang diwakili Sameh Shoukry, Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi mengatakan, Israel ingin menjaga ketenangan. Keduanya sudah membahas langkah-langkah untuk memfasilitasi pembangunan kembali Gaza pada tahap mendatang.

Baca Juga: Kabur Saat Akan Dikarantina Mandiri, Dua WNA Inggris Dideportasi

Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Amerika Serikat mempunyai jaminan kuat dari pihak terkait. Komitmen gencatan senjata akan tetap berjalan baik.

Presiden Palestina juga telah menerima panggilan telepon Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken. Dalam kesempatan tersebut, kantor Abbas mengatakan kedua pihak membahas perkembangan terakhir di Gaza.

Abbas, sebagai pemimpin Palestina, mendesak pemerintahan Biden untuk menekan Israel agar menghentikan kekerasan di Yerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Tak Boleh Dipakai Buat Usia di Bawah 30 Tahun, Begini Penjelasan Prof.Zubairi

Abbas sangat menghargai upaya AS untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan memobilisasi yang diperlukan untuk rekonstruksi jalur Gaza, dalam koordinasi dengan Otoritas Palestina.

Di luar optimisme para pemimpin dunia tentang gencatan senjata, jurnalis di lapangan mengamati ketegangan masih tinggi dan masih memuncak di tempat lain. Yang berakhir hanya perang di Gaza.

“Ada gencatan senjata tetapi gencatan tersebut benar-benar hanya menyangkut Gaza. Semua masalah lainnya di antara kedua pihak sangat banyak di sana,” ujar Abdel Hamid dari Al Jazeera.

“Hari ini orang-orang juga merayakannya dan mereka merasa lega karena perang di Gaza telah berakhir, tetapi ketegangan masih sangat tinggi di sana,” ucap Abdel Hamid menegaskan. ***

Sumber: Al Jazeera

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler