Kekerasan di Yerusalem Meningkat, Serangan Udara Israel Menewaskan Banyak Anak

11 Mei 2021, 12:53 WIB
Saling menyerang antara militan Palestina Hamas dan Israel menimbulkan kepanikan. /Sumber: Reuters / Nidal al-Mughrabi / Jeffrey Heller/

SEPUTARTANGSEL.COM – Bentrokan disertai kekerasan di Yerusalem meningkat pada Senin ketika Israel  merayakan Hari Yerusalem. Hari yang menandai perang Arab-Israel pertama kali tahun 1967.

Hari Senin pagi, 10 Mei 2021 kedua kubu sudah konfrontasi di Masjid Al Aqsa. Para pemuda Palestina dikepung di dalam masjid yang merupakan jantung Kota Tua Yerusalem.

Bulan Sabit Merah Indonesia menyebutkan lebih dari 300 warga Palestina terluka dalam bentrokan yang sudah dimulai sejak malam hari.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Mengutuk Kekerasan Israel atas Palestina

Israel menembakkan peluru karet, granat kejut, dan gas air mata di kompleks masjid.  Sementara itu, 21 petugas Israel mengalami luka-luka akibat lemparan batu.

Ketegangan di Masjid Al Aqsa berkurang di siang hari. Namun, di titik lain masih terus berkobar.

Warga di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur masih terus mempertahankan rumahnya. Beberapa keluarga terancam mengalami penggusuran dari rumah-rumah yang diklaim oleh pemukim Yahudi dalam waktu yang sama.

Baca Juga: Bentrokan di Yerusalem Terjadi pada Malam Lailatul Qadar, Indonesia Mengecam Israel

Kelompok militan Hamas yang menguasai Gaza mengeluarkan tuntutan. Mereka ingin agar Israel menarik polisi dari Al Aqsa dan Sheikh Jarrah dengan menetapkan tenggat waktu jam 6 sore.

Kelompok Hamas juga membunyikan sirene, memperingatkan orang Israel akan roket yang masuk dari Gaza. Roket-roket diterbangkan di daerah ini. Hal tersebut  memaksa para demonstran dan orang Israel yang berada di jalan berlarian untuk bersembunyi.

Abu Ubaida, juru bicara sayap bersenjata Hamas, mengatakan telah meluncurkan serangan roket di Yerusalem. Itu dilakukan sebagai tanggapan atas kejahatan dan agresi Israel terhadap kota suci dan orang-orang di Sheikh Jarrah dan Masjid Al Aqsa.

Baca Juga: PPP Menyikapi Kekerasan Israel: Jangan Berpikir Jalin Hubungan Diplomatik dengan Israel Walau Bermanfaat

Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan udara. Pejabat Kesehatan Gaza mengatakan, sedikitnya ada 20 orang termasuk anak-anak tewas karena serangan udara.

“Organisasi teroris melewati garis merah pada Hari Yerusalem dan menyerang kami di pinggiran Yerusalem,” ujar Netanyahu.

“Israel akan menanggapi dengan sangat kuat. Kami tidak akan mentolerir serangan di wilayah kami, ibu kota kami, warga negara kami, dan tentara kami. Siapapun yang menyerang kita akan membayar dengan harga yang mahal,” ucap Netanyahu menambahkan.

Baca Juga: Guna Dorong Produksi Vaksin, Indonesia Dukung Penghapusan Paten Vaksin Covid-19

Pengepungan dan serangan udara Senin menarik perhatian dunia.

Masyarakat Turki melakukan unjuk rasa menuntut dihentikannya kekerasan oleh Israel. Sementara itu, AS meminta kedua pihak yang berseberangan untuk menghentikan serangan. ***

Sumber: Reuters

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler