Polisi Mengatakan Pembunuhan Orang Kulit Hitam Tidak Disengaja

13 April 2021, 09:44 WIB
Ilustrasi /Sumber: Unsplash / The East London Photographer/

SEPUTARTANGSEL.COM – Penembakan pria kulit hitam berusia 20 tahun di pinggiran kota Minneapolis merupakan ketidaksengajaan. Demikian dikatakan Kepala Polisi Minneapolis, Senin 12 April 2021.

Rekaman video menunjukkan, penembakan yang terjadi pada hari Minggu 11 April 2021. Seorang petugas polisi terlihat mencoba memborgol Daunte Wright (20 tahun) di sebelah mobil. Tidak lama, pemuda tersebut terlihat membebaskan diri dan masuk kembali ke mobil.

Pada saat itulah, seorang petugas kedua berteriak, “Taser, Taser, Taser.” Petugas ini terlihat melepaskan satu tembakan.

Baca Juga: Simak, Pemprov DKI Jakarta Buat Aturan Ibadah Selama Ramadhan

Baca Juga: Ini Kata Menteri Agama Soal SE Panduan Ibadah Ramadhan dan Idul Fitri

“Sialan, saya baru saja menembaknya,” teriak polisi wanita itu saat mobil meluncur menjauh.

Penembakan tersebut telah memicu kerusuhan di Brooklyn Centre, Minnesota. Polisi menembakkan gas air mata kepada para demonstran yang datang melawan aksi pembunuhan terbaru polisi AS terhadap warga kulit hitam.

Pada hari Senin keamanan diperketat. Gubernur Minnesota Tim Walz menetapkan jam malam untuk seluruh wilayah Minneapolis dan ST Paul dari jam 19.00 hingga 06.00. Ini diperlakukan untuk mengantisipasi dan meningkatkan keamanan selama persidangan Derek Chauvin, mantan petugas polisi kulit putih Minneapolis yang dituduh membunuh George Floyd tahun lalu.

Baca Juga: Arab Saudi Tetapkan 1 Ramadhan 1442 H Jatuh Hari Selasa

Baca Juga: Catat, Kementerian Agama Buka Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Timur Tengah 2021

Kematian Floyd memicu protes global dan seruan reformasi polisi untuk mengakhiri diskriminasi rasial.

Walikota Brooklyn Center Mike Elliott menyatakan bahwa peristiwa penembakan terbaru terjadi pada saat yang tidak tepat.  Dia langsung memerintahkan perwira yang belum diidentifikasi namanya tersebut dipecat.

Meski demikian, Kepala Polisi Gannon menyatakan bahwa dalam tahap penyidikan awal penembakan terjadi karena tidak sengaja.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Tidak Diwajibkan Puasa Ramadhan, Muhammadiyah: Masuk ke Dalam Golongan Orang Sakit

Baca Juga: Pelaksanaan UTBK SBMPTN Gelombang Satu Sudah Dimulai

Presiden AS Joe Biden langsung menyerukan protes dan meminta penyelidikan besar-besaran terhadap penembakan.

“Ini benar-benar hal yang tragis yang terjadi, tapi saya pikir kita harus menunggu dan melihat apa yang ditunjukkan dalam penyelidikan,” ujar Joe Biden kepada wartawan di Gedung Putih pada Senin lalu.

“Sementara itu, saya ingin memperjelas lagi: Sama sekali tidak ada pembenaran – tidak ada – untuk penjarahan. Tidak ada pembenaran untuk kekerasan. Protes damai – bisa dimengerti,” ucap Biden menambahkan keterangan terkait kerusuhan pasca penembakan.

Baca Juga: ASN Nekat Mudik, Ini Ancaman Wagub DKI Jakarta

Baca Juga: Memori 12 April: Yuri Gagarin Manusia Pertama yang Meluncur ke Ruang Angkasa

Dikutip dari Reuters, Joe Biden mengatakan penyelidikan akan diperlukan untuk membuktikan fakta.

Dia juga mengatakan belum bertemu keluarga Wright. Namun, dia sudah menyampaikan doa dan memahami kemarahan, rasa sakit, dan trauma di komunitas kulit hitam atas insiden berulang dalam beberapa tahun terakhir.

Editor: Ignatius Dwiana

Tags

Terkini

Terpopuler