Wabah Covid-19 Belum Usai Muncul Virus Babi Afrika Meningkat di Hongkong

10 Februari 2021, 15:25 WIB
Virus babi Afrika /Foto: Antara/

SEPUTARTANGSEL.COM – Belum usai kasus wabah virus Corona atau Covid-19 yang menimpa di seluruh dunia, kini muncul wabah virus baru yaitu virus demam babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang sedang marak terjadi di Hongkong.

Pihak berwenang di Negara Hongkong memerintahkan untuk memusnahkan sebanyak 3.000 babi setelah kasus baru wabah virus demam babi Afrika ditemukan menyebar untuk pertama kalinya di salah satu peternakan kota.

Wabah baru virus demam babi Afrika ditemukan di sebuah peternakan di daerah pedesaan Yuen Long dekat perbatasan daratan China.

Baca Juga: Aturan Baru Bagi WNA yang Hendak Masuk ke Indonesia Diperketat, Begini Penjelasannya

Baca Juga: Dianggap Meresahkan, Kominfo Blokir Situs TikTok Cash

Meskipun penyakit ini tidak berbahaya bagi manusia, namun hal yang sangat mengancam terhadap wabah virus demam babi Afrika adalah sampai saat ini belum ditemukan vaksin anti virus ASF dan obat apabila sudah terjadi kasus.

Wabah ini terakhir terjadi pada tahun 2019 yang disebabkan oleh babi yang didatangkan dari daratan dan mengakibatkan pemusnahan 10.000 ekor babi.

Virus demam babi Afrika ini dapat menghancurkan peternakan pada tahun 2018 dan 2019 dan telah menyebabka kerusakan yang cukup signifikan pada musim dingin ini.

Baca Juga: Perbaikan Jalur di Stasiun Semarang Selesai, Kereta Api Bisa Beroperasi Lagi

Baca Juga: Crazy Rich PIK Ikut Vaksinasi Covid-19, dr Tirta: Saya Keberatan dan Ajukan Protes

Departemen Pertanian dan Perikanan Hongkong mengatakan bahwa virus itu terbatas pada satu peternakan dan pemiliknya akan diberi kompensasi.

“Anggota masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Departemen Pertanian dan Perikanan yang dikutip SeputarTangsel.com dari Antara News pada Rabu, 10 Februari 2021.

Menurut laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat pada 5 Februari 2021, Hongkong saat ini memiliki sekitar 43 peternakan babi, terhitung 15 persen dari pasokan babi hidup.***

Editor: Muhammad Hafid

Tags

Terkini

Terpopuler