Desa Terdingin di Dunia Makin Dingin, Suhu Tembus Minus 40 Derajat Celsius

20 Januari 2021, 08:47 WIB
Delyankir, sebuah distrik kecil di dekat desa terdingin di dunia, Oymyakon Rusia mencatat suhu minus 58.3 Celsius, lebih dingin daripada biasanya. (Ilustrasi) /Foto: Pixabay/jarmoluk/

SEPUTARTANGSEL.COM - Suhu di beberapa bagian daerah Yakutia di Rusia timur, di mana kota Yakutsk berada, turun hingga di bawah minus 40 derajat Celsius sejak pertengahan bulan Desember 2020

Ini menjadi salah satu kondisi dingin terpanjang yang dialami daerah ini dalam 14 tahun.

Meskipun sempat ada kenaikan suhu di sekitar minus 31 derajat Celsius di awal Januari tahun ini, kota Yakutsk yang terletak di selatan lingkaran kutub utara, telah mencatat suhu tinggi dan rendah minus 34 derajat Celsius sejak 8 Desember 2020.

Baca Juga: Komnas HAM Sebut 6 Laskar Pengawal Habib Rizieq Ketawa-tawa, FPI Beri Tanggapan Menohok

Baca Juga: Kalah Main Mobile Legends, Mantan Pemain Timnas U-19 Ini Aniaya Pacar hingga Giginya Rontok

Dikutip Seputartangsel.com dari Associated Press, udara yang lebih dingin dirasakan Delyankir, sebuah distrik kecil terletak sekitar 800 timur laut dari kota Yakutsk. Senin pagi 18 Januari 2021, tercatat suhu minus 58.3 derajat Celsius.

Delyankir berada di dekat Oymyakon, sebuah desa yang dikenal sebagai tempat tinggal terdingin di dunia. Menurut The Siberian Times, suhu yang tercatat secara resmi di Oymyakon adalah minus 67.7 derajat Celsius pada tahun 1933.

Di hari Senin, 18 Januari 2021 Verkhoyansk suhu tertinggi tercatat pada minus 56.3 Celsius dan terendah pada minus 57.5 derajat Celsius.

Baca Juga: Prancis Tutup 9 Masjid dan Organisasi Islam, Ini Alasannya

Baca Juga: Alhamdulillah, Dana Taperum Sudah Dicairkan Kepada Pensiunan PNS atau Ahli Waris Hari Ini

Di kota Yakutsk, suhu terendah berada pada minus 50.6 di hari Selasa 19 Januari 2021, yang menjadi suhu terendah di 15 tahun terakhir.

Iklim musim dingin yang ekstrim di benua Asia Timur Laut jauh ini juga disebut sebagai "kutub dingin," menurut meteorologis senior AccuWeather Jim Andrews.

"'Kutub dingin' Siberia terletak di antara Republik Sakha, atau Yakutia, di Asia timur laut," kata Andrew. "Di musim dingin, ini menjadi tempat tinggal terdingin di bumi, hanya permukaan lapisan es Antartika dan Greenland yang lebih dingin."

Baca Juga: Astagfirullah, Gempa Bumi Melanda Maluku Utara dan NTT, Ini Kata BMKG

Baca Juga: Anggota DPR RI Meminta Bambang Brodjonegoro untuk Mengkaji Lebih Dalam Alat GeNose

Warga melakukan berbagai tindakan pencegahan, salah satunya dengan menyalakan mobil mereka semalaman atau menyalakan penghangat di dalam mobil. Para siswa telah diizinkan tidak menghadiri kelas sampai suhu kembali naik.

Cuaca dingin yang ekstrim di daerah ini tidak akan berakhir dalam waktu dekat. Meteorologis AccuWeather mengatakan suhu yang lebih dingin dari normal di kisaran minus 40 dan 50-an akan terus berlanjut paling tidak sampai akhir bulan Januari.

Meskipun banyak yang heran melihat kehidupan di tengah daerah dengan suhu dingin yang berbahaya, banyak para penduduk Yakutsk menganggap bahwa ini adalah cara hidup mereka.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Menyetujui dan Mendukung Perpres Pencegahan Ancaman Ekstrimisme

Baca Juga: Lirik Lagu New Normal Cinta di Album Vaksin Slank

Afanasiy Andreev, yang lahir dan besar di Yakutsk, mengatakan kepada AP kalau ia sudah terbiasa dengan suhu dingin. Penduduk lainnya menjelaskan bagaimana mereka menjaga kehangatan selama menghabiskan waktu di luar rumah.

"Peraturan yang paling utama adalah jangan berdiri di satu tempat terlalu lama dan terus menerus berjalan," kata Dmitry Kuznetsov, salah satu warga yang tinggal di area.

Namun beberapa penduduk mungkin sempat terkaget dengan kondisi hangat yang tidak biasa selama tahun 2020, di mana suhu hangat yang tidak normal tercatat di Siberia utara selama bulan September.

Baca Juga: Waduh! Demi Game, Seorang Anak Habiskan Rp30 Juta Untuk Membeli Diamond

Baca Juga: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Trending di Twitter, Ternyata ini Penyebabnya

Dikutip Seputartangsel.com dari AccuWeather pada 19 Januari 2021, suhu yang sangat dingin ini terjadi setelah kondisi yang lebih hangat dari biasanya pada tahun 2020 di seluruh Siberia.

Kondisi hangat ini dialami di awal tahun 2020, dirasakan di seluruh daerah dengan suhu dari bulan Januari hingga April rata-rata sekitar 6 derajat Celsius di atas normal di seluruh penjuru Rusia.

Musim panas datang lebih awal di Siberia dan menambah rekor baru ketika Verkhoyansk, sebuah kota Siberia terletak 4800 kilometer dari timur Moskow, tercatat suhu mencapai 38 derajat Celsius. Ini memecah rekor suhu di lingkaran Arktik dan Siberia, serta menjadi pertama kalinya di daerah itu.

Baca Juga: Pesawat Pengebom AS Lewati Timur Tengah, Iran Ejek Sistem Kesehatan Amerika

Baca Juga: Gunung Kidul Diguncang Gempa Hingga 5 SR pada 20 Januari 2021

Suhu panas dan kering yang tidak normal ini berujung kebakaran hutan yang lebih banyak daripada biasanya di seluruh Rusia.

Walaupun Siberia dikenal sebagai tempat yang sangat dingin, namun suhu yang tercatat cenderung semakin tinggi di beberapa tahun terakhir. Seiring dengan naiknya suhu, salju menjadi lebih cepat mencair di sekitar daerah.***

Editor: Sugih Hartanto

Tags

Terkini

Terpopuler