SEPUTARTANGSEL.COM - Tewasnya Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022 masih menyisakan misteri bagi publik.
Pasalnya, kronologi tewasnya Brigadir J dalam aksi baku tembak dengan Bharada E dinilai penuh kejanggalan oleh sebagian pihak.
Baru-baru ini, beredar sebuah kabar bahwa istri Kadiv Propam Polri, Putri Candrawathi atau Putri Ferdy Sambo akhirnya buka suara.
Kabar tersebut menyebut istri Ferdy Sambo membongkar rangkaian pembantaian Brigadir J di dalam kamar.
Isu itu mengabarkan Brigadir J dihajar terlebih dahulu sebelum akhirnya dibantai.
Isu tersebut menjadi viral usai kanal YouTube PAKDE TV mengunggah video berjudul "Istri Ferdy Sambo Ceritakan Rangka4in Pemb∆nt4ian Brigadir J Did4lam K4mar!!! kpK," pada Sabtu, 16 Juli 2022.
Dalam thumbnail video, terlihat seorang perempuan yang diklaim sebagai istri Ferdy Sambo seolah sedang memeragakan peristiwa naas yang menimpa Brigadir J di kamar.
Baca Juga: Irjen Ferdy Sambo Bakal Dicopot Gegara Kasus Brigadir J? Hersubeno Arief Minta Kapolri Lakukan Ini
Di sisi lainnya, terlihat beberapa orang yang diklaim sebagai polisi yang sedang melakukan olah TKP atas tewasnya Brigadir J.
"BREAKING NEWS!!! DIHAJAR LALU DIBANTAI! ISU LIAR PUBLIK KINI TEMUI TITIK TERANG," tulis narasi video tersebut.
Namun, setelah ditelusuri SeputarTangsel.Com, isu yang menyebut istri Ferdy Sambo membongkar rangkaian pembantaian Brigadir J adalah tidak benar atau hoaks.
Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid mengenai isu tersebut.
Untuk diketahui, istri Ferdy Sambo saat ini belum pernah membuat pernyataan apapun kepada publik dan masih dalam pendampingan psikolog.
Berdasarkan keterangan Psikolog Keluarga, Novita Tandry, istri Ferdy Sambo masih belum stabil usai diduga mengalami kekerasan seksual oleh Brigadir J.
Bahkan, yang bersangkutan masih mengalami gangguan makan hingga tidur.
Sementara itu, dalam video yang beredar hanya memuat pernyataan dari keluarga Brigadir J, Komisioner Komnas HAM, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak.
Baca Juga: Komnas HAM Dalami Kasus Tewasnya Brigadir J, Cek Forensik hingga Periksa Saksi
Judul mengenai pembantaian Brigadir J itu diambil dari pendapat Kamaruddin Simanjuntak yang mengatakan bahwa Nofriansyah tewas bukan karena aksi baku tembak, melainkan diduga adanya penyiksaan.
Selain itu, kanal YouTube PAKDE TV yang mengunggah video tersebut tidak diketahui secara jelas siapa pemilik dan penanggung jawabnya.
Oleh karena itu, kanal YouTube tersebut bukan sumber berita yang layak dipercaya.
Ironisnya, hingga berita ini ditulis, video hoaks dengan durasi 10 menit 10 detik itu sudah ditonton sebanyak kurang lebih 40 ribu kali.***