Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Erick Thohir Akan Dipanggil KPK Terkait Bisnis PCR? Begini Faktanya

13 November 2021, 14:40 WIB
KPK dikabarkan akan panggil Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Erick Thohir terkait bisnis PCR /Pikiran Rakyat

SEPUTARTANGSEL.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan akan memanggil sejumlah pihak terkait bisnis polymerase chain reaction (PCR).

Di antaranya yaitu Presiden Joko Widodo alias Jokowi, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Dalam informasi yang sama, disebutkan juga bahwa KPK berjanji akan menghukum mati para koruptor yang terlibat dalam bisnis PCR.

Baca Juga: Selain Luhut dan Erick Thohir, Ada Pebisnis PCR Lain, Said Didu: Masalahnya Wajib PCR, Rakyat Bayar ke Swasta

Informasi terkait KPK yang akan memanggil Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Erick Thohir itu beredar setelah kanal YouTube Gajah Mada TV mengunggah video berjudul, "KPK AKAN PANGGIL JKW, LUHUT, & ERICK TERKAIT BISNIS PCR? KPK BERJANJI AKAN HUKUM M4TI KORUPTOR PCR!" pada Jumat, 12 November 2021.

Hingga saat artikel ini ditulis, video mengenai KPK yang akan memanggil sejumlah pejabat negara tersebut telah ditonton sebanyak 11.715 kali dan disukai 177 kali.

Pada thumbnail video, terlihat potret Ketua KPK Firli Bahuri tengah memegang sebuah map berwarna coklat. Sementara itu, Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir terlihat berdiri berjajar.

Baca Juga: Luhut Pandjaitan Persilakan Audit Terkait Bisnis Tes PCR: Biar Jangan Ada Dusta di Antara Kita

"JOKOWI AKAN DIGERET KEPERSIDANGAN?

KPK AKAN PANGGIL JKW, LUHUT, & ERICK TERKAIT BISNIS PCR

KPK BERJANJI AKAN HUKUM M4TI KORUPTOR PCR!" tulis narasi pada thumbnail video, sebagaimana dikutip SeputarTangsel.com dari kanal YouTube Gajah Mada TV pada Sabtu, 13 November 2021.

Video yang mengatakan KPK akan segera panggil Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Erick Thohir terkait bisnis PCR

Namun setelah ditelusuri, klaim yang mengatakan bahwa KPK akan panggil Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Erick Thohir adalah tidak benar.

Baca Juga: Luhut Jawab Soal PCR di Podcast Deddy Corbuzier: Silakan Audit, Kalau Ternyata Gue Gak Ngambil Gue Tumbuk Ya

Faktanya, tidak ada informasi resmi dan valid terkait hal tersebut.

Di dalam video berdurasi 8 menit 1 detik itu tidak terkandung informasi seperti apa yang diklaim pada judul.

Video tersebut hanya berisi cuplikan komentar sejumlah tokoh terkait pejabat di lingkaran pemerintahan Jokowi yang terlibat dalam bisnis PCR.

Selain itu, foto yang digunakan pada thumbnail video merupakan hasil editan atau suntingan.

Baca Juga: Pemerintah Kaji Lagi Aturan PCR, Dokter Eva: Yang Penting Virus Jangan Masuk ke Indonesia

Sebagai informasi, sebelumnya lembaga antirasuah itu didesak agar segera mengusut dugaan keterlibatan Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir di dalam bisnis PCR.

Tuntutan itu disampaikan oleh Ketua Umum Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP HIMMAH), Abdul Razak.

Pasalnya menurut Abdul Razak, hal tersebut sudah mencederai hati rakyat Indonesia dan mencoreng nama baik Presiden Jokowi.

Baca Juga: Luhut Sebut PCR Akan Jadi Syarat Wajib Perjalanan Lagi, Dokter Eva Analogikan dengan Rumah yang Dirampok

Sementara itu, Luhut Binsar Pandjaitan melalui juru bicaranya, Jodi Mahardi mengaku tidak takut dilaporkan ke KPK terkait kepemilikan saham di PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI) yang terafiliasi dengan dua perusahaan miliknya, yakni PT Toba Sejahtera dan PT Bumi Energi.

Bahkan, Luhut Binsar Pandjaitan juga telah menegaskan bahwa dirinya tidak pernah mengambil keuntungan atas bisnis tersebut.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu bahkan bersedia untuk dilakukan audit agar tidak ada lagi kebohongan.

Baca Juga: Luhut Mengaku Terlibat Bisnis PCR, Benny Harman: Negara Diperalat untuk Kepentingan Kelompok dan Golongan

Berdasarkan analisa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa klaim yang beredar adalah hoaks.

Video tersebut termasuk ke dalam fabricated content, di mana seratus persen isinya tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.***

Editor: Harumbi Prastya Hidayahningrum

Tags

Terkini

Terpopuler