Edan, China Akan Buat Proyek Baru Setelah Sukses Bikin Matahari Buatan

16 Januari 2022, 19:54 WIB
Edan, China Akan Buat Proyek Baru Setelah Sukses Bikin Matahari Buatan /Pixabay/PeterDargatz/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ilmuwan China telah sukses membuat matahari buatan yang diklaim 5 kali lebih panas dari Matahari asli.

Matahari buatan China, menurut EAST (Experimental Advanced Superconducting Tokamak) mempertahankan suhu 158 juta derajat Fahrenheit (70 juta derajat Celcius) selama 1.056 detik.

Dan melebihi rekor sebelumnya, yang dibuat oleh Tore Supra tokamak Prancis pada tahun 2003, di mana plasma dalam lingkaran melingkar tetap pada suhu yang sama selama 390 detik.

Baca Juga: Soroti Video Tiang Pancang Kereta Cepat Dibongkar, Roy Suryo: Sejak Awal Proyek Abal-abal Ini Terus Bermasalah

Sukses dengan matahari buatan, kini para ilmuwan China digadang-gadang akan membuat sebuah proyek baru lagi.

Menurut informasi, proyek baru para ilmuwan China adalah membuat bulan buatan. Setelah sukses dengan matahari buatan.

China tidak pernah ada habisnya untuk melakukan eksperimen-eksperimen yang menggemparkan dunia.

Baca Juga: Di Tengah Sengketa dengan China, AS Kirim Dua Kapal Induk ke Laut Natuna

Insinyur geoteknik di Universitas Pertambangan dan Teknologi China, Li Ruilin mengatakan bahwa bulan buatan dibuat sebagai ruangan yang diisi batu dan debu untuk meniru permukaan bulan.

Adapun tujuan pengembangannya, untuk menguji teknologi di lingkungan dengan gravitasi rendah.

Hal tersebut dilakukan guna mengatasi masalah teknis yang berpotensi menguras biaya.

Baca Juga: Proyek Drainase di Jalan Dimyati Tangerang, Habiskan Rp657 Juta, Warga: Belum Menyelesaikan Masalah

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat dengan judul: Setelah Matahari Buatan, China Melakukan Eksperimen Lain

Diungkap para ilmuwan, bulan buatan itu terinspirasi dari eksperimen yang dilakukan seorang fisikawan di Universitas Manchester di Inggris, Andre Geim.

Dia merancang eksperimen untuk membuat katak melayang, bahkan berhasil memenangkan Hadiah Nobel Ig satir pada 2000 lalu.*** (Pikiran-Rakyat/Elfrida Chania)

Editor: Taufik Hidayat

Tags

Terkini

Terpopuler