Setahun Pandemi, Usaha dan Industri Sepatu di Tangsel Kembang Kempis

- 15 April 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi pembuatan sepatu.
Ilustrasi pembuatan sepatu. /Sumber : Freepik/

Baca Juga: Ingin Mudik? Bisa Sih Tetapi Ini Syaratnya

“Corona sudah merusak segalanya, ada beberapa teman saya juga sudah ngga kuat di sini (dan) memilih pulang kampung,” kata Khairul.

“Karena di sini sepi, Tapi saya masih memilih bertahan,” sambungnya.

Pria yang saat ini menetap dan membuka usaha di Kelurahan Cempaka Putih, Ciputat Timur, Tangerang Selatan ini juga mengaku telah kehilangan banyak uang dan merosotnya jumlah pendapatan.

Baca Juga: Freeport Enggan Bikin Smelter, Politisi PKS: Pemerintah Tidak Tegas

Baca Juga: Pejabat Penyakit Menular AS Sebut Vaksin AstraZeneca Manjur Tapi Masalah Keamanan?

“Kalau kondisi lagi normal saya bisa dapat omset sekitar Rp8-10 juta perbulan, sekarang gara-gara pandemi paling banyak cuma Rp2-3 perbulan,” katanya.

Kondisi ini tidak hanya dialami penjual sepatu, tetapi industri sepatu seperti pengrajinnya juga mengalami kerugian, Khairul Anwar sendiri mengaku memiliki teman yang menjadi langganannya untuk menyetok sepatu, namun belakangan produktifitas di bengkel tersebut menurun karena pandemi membuat usahanya merugi.

“Ada teman saya yang punya usaha sekitar 5 bengkel sepatu dan mempekerjakan kurang lebih sekitar 100 orang karyawan, sekarang gara-gara pandemi bengkel yang beroperasi hanya tinggal 2 dan karyawan di bengkelnya tersebut diturunkan jadi sekitar 20 orang.” tutur Khairul.

Baca Juga: Disebut Masuk Ke dalam Urutan 20 Kota Termahal di Dunia, Wagub DKI Jakarta: Parameternya Apa?

Halaman:

Editor: Ignatius Dwiana


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x