SEPUTARTANGSEL.COM - Viralnya video kekerasan yang dilakukan Brigadir NP terhadap mahasiswa saat melakukan demonstrasi dalam rangka HUT Kabupaten Tangerang Ke- 389 disorot aktivis sosial, dr. Eva Sri Diana Chaniago.
Eva menilai, tindakan polisi membanting korban ke jalan tidak pantas dilakukan oleh aparat penegak hukum. Akibat aksi tersebut, korban berpotensi mengalami patah tulang dan kelumpuhan.
"Kok sadis banget ngebantingnya ?? Sempat patah tulang punggung & rusak syarafnya bisa cacat permanen itu orang Bro ! Kayak film aja, main banting banting anak orang," tulisnya dikutip SeputarTangsel.Com dari akunnya @__Sridiana_3va, Rabu 13 Oktober 2021.
Baca Juga: Dibanting dan Diinjak Polisi, Mahasiswa Pengunjuk Rasa di Kabupaten Tangerang Kejang-kejang
Sebelumnya, insiden saling dorong antara mahasiswa dan aparat terjadi sekira pukul 12.16 WIB. Dalam kericuhan itu, terlihat seorang mahasiswa diseret oleh oknum polisi sambil dicekik dari belakang ke pinggir jalan.
Kemudian, mahasiswa tersebut dibanting oleh oknum polisi yang menyeretnya dengan kencang. Tidak hanya dibanting, mahasiswa itu juga terlihat diinjak oleh oknum polisi yang lain.
Mahasiswa yang dibanting dan diinjak itu seketika langsung mengalami kejang-kejang. Di sisi lain, ada juga seorang mahasiswa yang diseret oleh beberapa polisi dan ditendang bagian perutnya.
Baca Juga: HUT ke-389 Kabupaten Tangerang Diwarnai Demo, Aliansi Gerakan 13 Oktober Gelar Teatrikal
Akhirnya, pihak kepolisian mengamankan sejumlah mahasiswa HIMATA Banten Raya ke Markas Polres Kota Tangerang.