SEPUTARTANGSEL.COM - I Gede Ari Astina alias Jerinx akhirnya divonis penjara akibat postingan 'IDI kacung WHO'.
Drummer Superman is Dead itu dihukum 1 tahun 2 bulan penjara dan denda Rp 10 Juta. Di balik vonis ini ternyata ada sejumlah alasan yang dinilai hakim memberatkan hukuman Jerinx SID.
Momen walk out Jerinx saat awal-awal persidangan disebut hakim menjadi alasan memberatkan pidana.
Baca Juga: Jangan Coba-coba Tak Pakai Masker di Jepang, Robot Ini Akan Memperingatkan
Baca Juga: Video Pasukan TNI Melintas di Petamburan, Ada Apa?
Seperti diketahui, Jerinx bersama kuasa hukumnya pernah melakukan aksi walk out karena agenda persidangan kala itu bersifat tertutup.
"Keadaan yang memberatkan (yaitu) perbuatan terdakwa membuat rasa tidak nyaman para dokter yang sedang gencar-gencarnya berjuang menangani pasien COVID-19," ujar anggota majelis hakim I Made Pasek membacakan pertimbangannya dalam sidang pembacaan vonis perkara itu di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Kamis 19 November 2020.
"Terdakwa sempat meninggalkan ruang sidang sebagai protes atas persidangan yang dilakukan secara online di mana tindakan itu tidak semestinya dilakukan karena mencederai kewibawaan pengadilan dan perbuatan terdakwa dilakukan secara berlanjut," imbuhnya.
Baca Juga: PSBB Tangsel Terus Diperpanjang untuk Kesekian Kali, Dicemooh Netizen
Baca Juga: Cari Couple Fashion Ibu dan Anak? Ke UMKM Tangsel Ini Saja
Selain itu, hakim juga mempertimbangkan keadaan yang meringankan untuk Jerinx. Salah satunya Jerinx sering melakukan kegiatan sosial kemanusiaan pada masa awal pandemi Covid-19.
"Keadaan yang meringankan (yaitu) terdakwa sering melakukan kegiatan sosial kemanusiaan dengan membantu warga yang tidak mampu dalam masa pandemi Covid-19 dengan membagi-bagi pangan hingga saat ini," ucap hakim.
Baca Juga: 46 Persen Warga Ingin Donald Trump Menggugat Hasil Pilpres AS 2020
Baca Juga: PLTMG Nii Tanasa Siap Tingkatkan Roda Perekonomian di Sultra
"Terdakwa sebagai tulang punggung keluarga untuk menghidupi istri dan adik-adiknya yang masih kecil dan terdakwa diharapkan sebagai penerus keluarga tetapi sampai saat ini belum juga dikaruniai anak."
"Terdakwa sudah minta maaf kepada IDI, bahkan terdakwa berkeinginan memenuhi ajakan Ketua IDI Pusat yang baru untuk berkolaborasi dalam upaya penanganan Covid-19. Terdakwa berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya dan belum pernah dihukum," imbuh hakim.***